Sabtu 07 Feb 2015 15:04 WIB

Anggaran Besar, Kunjungan Wisman di 2015 Harusnya Bisa Capai 15 Juta

Seorang pemandu dan wisatawan mancanegara menari disamping patung Sigale-Gale, di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumut, Sabtu (24/8). Seorang pemandu dan wisatawan mancanegara menari disamping patung Sigale-Gale, di Desa Tomok, Kecamat
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Seorang pemandu dan wisatawan mancanegara menari disamping patung Sigale-Gale, di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumut, Sabtu (24/8). Seorang pemandu dan wisatawan mancanegara menari disamping patung Sigale-Gale, di Desa Tomok, Kecamat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata mendapat anggaran sebesar Rp 1,4 triliun untuk pengembangan pemasaran pariwisata. Dengan jumlah tersebut seharusnya pemerintah dapat memenuhi target 12 juta wisatawan mancanegara (wisman) yang diinginkan DPR.

"Dengan anggaran Rp 3.915.781.240.000 dimana senilai Rp 1.424.756.300.000 digunakan untuk pengembangan pemasaran pariwisata, harusnya angka (kunjungan wisman) yang diinginkan DPR menjadi 12 juta itu sangat logis, apalagi Indonesia memiliki target 20 juta kunjungan pada 2019," ujar Ketua Umum DPP Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Iqbal Alan Abullah dalam pernyataan tertulis, Sabtu (7/2).

Maka dari itu, katanya, target 10 juta wisman yang disuarakan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya sebelumnya sangat rendah. Pasalnya dengan jumlah kunjungan wisman tahun 2014 sekitar 9,5 juta, maka Kementerian Pariwisata hanya perlu menambah 500 ribu wisman untuk memenuhi target 10 juta.

"Target itu malah lebih rendah dari capaian tahun 2014 yang berhasil menambah 543.282 wisman dari tahun 2013," kata Iqbal.

Selain itu, kata dia, jika dana sebesar itu hanya untuk mendapatkan 500 ribu wisman itu sama artinya satu orang wisman yang berkunjung akan diberi subsidi Rp 2,8 juta. "Karena anggaran pemasaranya Rp 1,4 triliun," jelas dia.

Menurut Iqbal normalnya dana pemasaran itu hanya sebesar 5 dolar AS atau sekitar Rp 60.000 untuk satu wisman.

"Dengan anggaran Rp 1,4 triliun itu namun target hanya 10 juta atau penambahan 500 ribu itu sama artinya dengan memberikan biaya gratis untuk wisman datang ke Indonesia," kata dia.

Hal senada diutarakan mantan Ketua Umum Asita Ben Sukma. Bahkan menurutnya pemerintah seharusnya bisa mendapat 15 juta wisman. Ben lantas meminta menpar mengoreksi target yang ia ucapkan sebelumnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri telah merevisi target kunjungan wisman di 2015 dari 10 juta menjadi 12 juta. Hal tersebut diputuskan kemarin, setelah Arief Yahya bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Tadi sudah sepakat tadinya target 10 juta dinaikkan jadi 12 juta untuk wisman 2015. Karena kita confidence wapres juga merasa nyaman dengan performance kita," kata Arief Yahya di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (5/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement