REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pagar Istana Bogor merupakan salah satu tempat wisata murah di Kota Hujan. Bahkan, tak sedikit warga yang datang bersama anak-anaknya untuk memberi makan rusa melalui pagar Istana.
Pengunjung yang datang hampir setiap hari. Namun jika di akhir pekan sepanjang pagar dipenuhi pengunjung yang datang. Rizky dan Fitri misalnya, ia datang bersama orang tuanya untuk melihat rusa. Orang tua mereka, Hendi (36 tahun) dan Diana (32) mengatakan, keluarganya rutin datang ke sana.
Menurut Hendi, selain murah, wisata tersebut juga menjadi kebanggaan warga Kota Bogor. "Dari dulu rusa di istana memang sudah ada. Tetapi warga tidak pernah bosan untuk menghibur anak-anaknya ke sini," katanya saat ditemui di kawasan Istana Bogor, Sabtu (7/2).
Mereka berharap tidak ada pelebaran jalan sehingga menghilangkan salah satu ikon wisata di Kota Bogor. Sayangnya, banyaknya animo warga membuat ruas Jalan Juanda itu dipenuhi kendaraan yang berhenti sembarangan.
Kondisi itu, kata Diana, membuat sepanjang jalan mulai dari depan macet. "Di sini banyak rambu larangan stop dan parkir tapi pengujung banyak yang parkir di sini karena tidak ada lahan parkir," tuturnya.
Kemacetan yang terjadi, menjadi salah satu penyebab mengapa Wali Kota Bogor Bima Arya berencana memperluas jalan, menambah pendistrian serta mengatur PKL dan parkir. Berdasarkan informasi pemda Kota Bogor, pagar akan digeser empat meter ke dalam, hingga melewati irigasi dan 400 meter sekeliling istana serta memindahkan penangkaran rusa ke dekat Gereja Zebaot.