REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Sepanjang Januari hingga awal pekan pertama Februari 2015, 146 warga Kota Manado, Sulawesi Utara, terserang demam berdarah dengue (DBD).
"Berdasarkan laporan yang kami terima dari rumah sakit dan puskesmas, pada Februari sudah ditemukan tiga kasus positif DBD dua di antaranya meninggal dan satu korbannya dirawat di RSU Kandou, belum termasuk pada Januari lalu," kata Wakil Wali Kota Manado Harley Mangindaan di Manado, Sabtu (7/2).
Berdasarkan data, selama Januari ditemukan 143 kasus, tiga meninggal dunia dan pada pekan pertama Februari ada tiga kasus, dua meninggal dunia karena terlambat dibawa ke rumah sakit untuk ditangani. "Secara keseluruhan kalau data yang disampaikan pada kami, di Sulawesi Utara sudah terjadi 445 kasus dan delapan meninggal, dan lima di antaranya dari Manado," katanya.
Harley mengatakan berdasarkan data dari rumah sakit, penderita terbanyak adalah anak-anak dan menjalani perawatan walaupun ada yang sudah dipulangkan karena sudah sembuh dan tinggal menjalani pemulihan di rumah. "Kami mengimbau agar masyarakat waspada dan segera melakukan tindakan jika menemukan ada anak yang sakit panas sudah beberapa hari tidak juga turun, harus segera dibawa ke rumah sakit atau ke dokter dan diperiksa untuk memastikan kondisinya," katanya.
Sehingga kata Harley, bisa tahu langkah apa yang akan dilakukan, apakah harus dirawat di rumah sakit atau cukup dengan perawatan di rumah dan diberikan obat serta hal yang perlu lainnya. Ia mengatakan Manado adalah daerah endemi demam berdarah maka langkah pencegahan penanggulangan harus dilakukan secara menyeluruh.
Harley juga mengingatkan seluruh warga Manado untuk melakukan langkah-langkah pencegahan DBD, dengan membersihkan rumah dan tidak membiarkan ada air tergenang karena berpotensi menimbulkan penyakit. "Lakukan gerakan 3M dan yang penting, jagalah kebersihan, sehingga kondisi di rumah tetap bersih dan tidak menjadi tempat bersarangnya nyamuk, ini harus menjadi perhatian bersama," katanya.
Ia mengatakan, menjaga kebersihan dan kesehatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi bersama dengan masyarakat, karena yang akan merasakan dampaknya nanti adalah seluruh warga Manado.