Jumat 06 Feb 2015 22:55 WIB

Banjir Landa Tiga Kecamatan Kabupaten Bandung

Rep: C80/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Warga melintasi banjir di Andir, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Ahad(28/12). (foto : Septianjar Muharam)
Warga melintasi banjir di Andir, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Ahad(28/12). (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Tiga kecamatan di Kabupaten Bandung yaitu Bojongsoang, Baleendah dan Dayeuhkolot, kebanjiran dan terendam akibat guyuran hujan di Kota Bandung dan serta Bandung selatan, sejak Jumat siang. Akibatnya rumah warga terendam banjir hingga kedalaman 50 cm sampai 1 meter. Sehingga, ratusan warga terpaksa mengungsi ke Gedung Inkanas Baleendah dan GOR Kelurahan Baleendah.

Banjir akibat luapan Sungai Citarum tersebut, mulai menggenangi rumah warga sejak pukul 17.00 WIB. Meskipun pada sore harinya Baleendah dan sekitarnya hujan tidak terlalu besar. Namun, kawasan selatan Bandung hujan deras sejak siang.

Sejumlah pemukiman warga terendam dengan kedalaman 50 sentimeter hingga 1 meter. Berada di Desa/Kecamatan Bojongsoang yaitu di RT 01, 02, 03 dan 09, RW 10 dengan kedalaman 50 Cm. Desa Andiri, Kec. Dayeuhkolot, RW 06, 07, 08, 09 dan RW 13 dengan kedalaman 50-100 Cm. Dan Desa/Kec. Dayeuhkolot RW 01, 02, 03, 04 dan RW 08. Sementara, Desa Dayeuhkolot dengan kedalaman 50 Cm dan  RW 01 Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot dengan kedalaman 30 cm.

Selain merendam rumah warga, banjir juga membuat sejumlah ruas jalan utama penghubung Dayeuhkolot-Baleendah-Banjaran terputus. Akibatnya, arus kendaraan sempat macet. Ruas jalan yang terputus yaitu Jalan Raya Dayeuhkolot -Banjaran dengan kedalaman 30 Cm. Lalu pertigaan Jln. Dayeuhkolot -Anggadireja -Ciparay dengan kedalaman 40 Cm.

Banjir juga membuat sejumlah pengendara motor yang memaksakan melewati genangan air harus mendorong motor akibat mogok. Sementara kendaraan roda empat lebih memilik memutar untuk mencari jalan lain.

Surif Wahyudin (45), salah seorang warga Kel. Andir, RT 06/ RW 09, Kec. Baleendah mengatakan, air yang menggenangi rumahnya berlangsung cukup cepat. Akibatnya dia bersama warga lainnya tidak sempat menyelamatkan harta benda.  "Padahal hujannya tidak besar. Tapi tiba-tiba saja air datang hingga cepat-cepat mengungsi," kisahnya.

Surif menuturkan, sebenarnya dia bisa saja tidak mengungsi karena rumahnya tingkat dua. Namun, dirinya memilih mencari aman, apalagi besok hari dirinya harus bekerja. "Saya kerja di Palasari. jadi kalau tidak ngungsi, takut besok terjebak dan tidak bisa kerja," ujarnya. Saat ini, kata dia, dirinya membutuhkan selimut. Sebab selimut yang biasa disimpan dipengungsian untuk jaga-jaga apabila mengungsi hilang.

Sementara itu, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Bandung dibantu sejumlah relawan langsung turun ke lapangan. Petugas melakukan evakuasi ke perumahan-perumahan warga yang terendam. "Kita terus data daerah yang terendam banjir. Kita juga evakuasi warga dengan menggunakan perahu untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, Marlan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement