Jumat 06 Feb 2015 22:40 WIB

Dirjen Pajak Baru tak Suka Cara Kasar

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Yudha Manggala P Putra
Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak baru Sigit Priadi (kiri) berjabat tangan dengan Plt. Dirjen Pajak sekaligus Wamenkeu Mardiasmo saat pelantikan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (6/2). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak baru Sigit Priadi (kiri) berjabat tangan dengan Plt. Dirjen Pajak sekaligus Wamenkeu Mardiasmo saat pelantikan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (6/2). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini, Direktorat Jenderal Pajak gencar melakukan gizjeling atau penyanderaan terhadap penunggak pajak. Namun, Direktur Jenderal Pajak yang baru Sigit Priadi Pramudito mengaku tidak suka melakukan cara kasar.

Gizjeling, kata Sigit, merupakan salah satu cara untuk memberikan rasa takut kepada wajib  pajak untuk segera melunasi utang pajaknya.

"Gizjeling itu cara terakhir kalau cara halus tidak bisa dilakukan. Saya tidak suka melakukan itu (gizjeling)," kata Sigit seusai pelantikan sebagai Dirjen Pajak di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (6/2).

Sigit lebih memilih melakukan pendekatan yang baik kepada WP nakal, tidak dengan cara kasar. "Saya yakin kalau pendekatannya baik, pasti pada mau bayar," ujar dia.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement