Jumat 06 Feb 2015 21:23 WIB

Bahas PRT, Jokowi-Najib Sepakat Perekrutan Satu Jalur

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Yudha Manggala P Putra
PM Malaysia Najib Razak menyambut Presiden RI Joko Widodo ke kantornya di Kompleks Putrajaya, Kamis (6/2).
Foto: Reuters
PM Malaysia Najib Razak menyambut Presiden RI Joko Widodo ke kantornya di Kompleks Putrajaya, Kamis (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia dan Indonesia sepakat hanya membuat satu koridor untuk rekrutmen pembantu domestik dari Indonesia, Jumat (6/2). Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak menyetujui pentingnya melindungi kepentingan pekerja rumah tangga Indonesia di Malaysia.

Ia juga mengatakan pentingnya mereka menjalani pelatihan yang memadai. ''Kami menyadari bahwa pembantu yang masuk ke Malaysia melalui jalur resmi hanya sekitar 4.000 orang sementara sisanya 105 ribu orang melalui jalur tidak resmi,'' kata Najib dalam konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo, dikutip Bernama.

Joko juga mengatakan perekrutan pembantu perlu dari satu jalur saja. ''Hanya satu jalur saja yang akan digunakan untuk perlindungan bersama,'' kata dia.

Isu pembantu domestik ini merebak setelah Najib dan Jokowi melakukan pertemuan empat mata. Beberapa waktu lalu, isu juga merebak karena iklan yang melecehkan pembantu Indonesia. Dalam pertemuan bilateral di Putrajaya, mereka juga membahas isu ekonomi dan masalah teritorial maritim.  

Dalam kunjungan tiga harinya di Malaysia, Jokowi bersama istri, Iriana hadir dengan segenap jajaran kabinet Kerja, di antaranya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Menteri Tenaga Kerja M. Hanif Dhakiri. 

Selain itu, ikut serta Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, Nusron Wahid, Kepala Sekretariat Presiden, Djarot Sri Sulistyo dan Sekretaris Militer Presiden Indonesia Tri Wahyudi Sukarno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement