REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perhubungan Pemkot Yogyakarta tahun ini akan mulai melakukan penataan angkutan tradisional di sepanjang Malioboro hingga Kraton Yogyakarta. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kesemrawutan dan kepadatan lalulintas di Malioboro dan Kraton Yogyakarta.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta,Golkari Made Yulianto mengatakan, penataan ini dilakukan untuk angkutan tradisional berupa becak dan andong.
"Penataan kita lakukan bertahap dengan membangun pool atau tempat kumpul bagi angkutan tradisional ini," ujarnya, Jumat (6/2).
Saat ini kata dia, sudah ada dua lokasi pool yang akan digunakan untuk parkir kedua angkutan tradisional ini. Kedua tempat ini adah di Jalan Malioboro dan Selatan Pasar Beringharjo.
"Kita tengah matangkan teknisnya. Kedepan pool ini akan kita lengkapi dengan rambu-raambu pendukung serta tempat pembuangan kotoran kuda," ujarnya.
Berdasarkan data kata dia, jumlah andong yang beroperasional di Kota Yogyakarta ada sekitar 300 unit. Sedangkan becak kayuh mencapai ribuan.
"Yang kita urus dan tata hanya becak kayuh sedangkan becak bermotor itu tidak karena jelas menyalahi aturan dan tidak diperbolehkan," katanya.