REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Orang tua Layla Fitriani Ahmad (15 tahun) yang tewas karena motor yang ditumpanginya diduga terserempet bus iring-iringan Dit Sabhara Polda Metro Jaya masih mengalami trauma.
"Saksi-saksi lain, kita belum bisa ambil keterangan," terang Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Risyapudin Nursin, Kamis (5/2).
Risyapudin menyatakan, kepolisian juga belum bisa mengambil keterangan dari orang tua korban. Pasalnya, orang tua korban saat ini masih dalam keadaan trauma. Karena itu, pihak kepolisian juga tidak bisa memaksakan.
Sejauh ini, pihak kepolisian sudah mengumpulkan kesaksian terkait kecelakaan di underpass Trunojoyo ini. Para pengemudi empat bus iring-iringan telah dimintai keterangan. Motor yang dikendarai oleh ayah korban, Guntur, juga masih berada di Polres.
Untuk anggota polisi yang diduga menyerempet motor yang dikemudikan Guntur, Risyapudin menyatakan belum ada pemberhentian terhadap anggota tersebut. Saat ini pihak kepolisian masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.
Pada Senin (2/2) lalu, motor yang dikendarai Guntur dan anaknya Layla mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Layla tewas.
Kecelakaan ini diduga karena salah satu iring-iringan bis polisi menyerempet motor Guntur. Layla sempat dilarikan ke puskesmas lalu kemudian ke RS Fatmawati akan tetapi tidak tertolong.