REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes-PDTT) Marwan Jafar, kembali mempromosikan transmigrasi sebagai solusi konkret masalah bangsa yang cukup pelik. Dia percaya, kalau program transmigrasi berjalan bisa menjadi solusi atasi masalah ketenagakerjaan.
Marwan mengajak masyarakat agar lebih memilih jadi transmigran ketimbang jadi tenaga kerja di luar negeri (TKI), yang jumlahnya sekitar 6,5 juta orang. Angka itu merupakan seperlimanya dari 1,3 juta pekerja legal di Malaysia.
"Menjadi transmigran jelas lebih baik, lebih jelas nasibnya, lebih menjanjikan masa depannya ketimbang menjadi pekerja migran di luar negeri tanpa dibarengi skill yang memadai," kata politikus PKB tersebut di Jakarta, Kamis (5/2).
Dia menyatakan, selain harus pisah lama dari keluarga, TKI juga harus menanggung risiko menerima perlakuan yang kurang manusiawi atau resiko terjerat masalah hukum. Belum lagi, potensi mengalami pelecehan seperti iklan RoboVac Malaysia yang menawarkan alat-alat pembersih lantai dan kolam renang, dengan tulisan besar Fire your Indonesian maid now! (pecat pembantu Indonesia anda sekarang!).
Menurut Marwan, memilih program transmigrasi adalah langkah tepat untuk meraih masa depan yang lebih baik. Hal itu dapat dibuktikan dari fakta keberhasilan program transmigrasi selama ini yang telah mampu memberikan lapangan kerja dan kesejahteraan bagi sekitar 2,2 juta keluarga atau sekitar 8,8 juta transmigran.
Program transmigrasi juga berhasil membentuk 1.168 desa, 385 kecamatan, dan 104 kabupaten atau kota baru. Bahkan, dua ibu kota provinsi di Indonesia berasal dari unit permukiman transmigrasi, seperti Mamuju ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat, dan Tanjung Salor atau Bulungan ibu Kota Provinsi Kalimantan Utara.
Karena itu, ia tak bosan-bosannya mengajak masyarakat memanfaatkan program transmigrasi untuk merubah nasib dan meraih kesejahteraan.
"Ayo ikut transmigrasi saja, gak perlu cari kerja ke luar negeri yang banyak masalah itu. Menjadi transmigran langsung dapat perumahan, dapat biaya hidup setahun, dapat pelatihan kerja, modal kerja dan peralatan kerja, dapat lahan yang jika digarap dengan produktif bisa jadi sumber rezeki," ujar Marwan.