REPUBLIKA.CO.ID,SUKOHARJO--Polsek Gatak memeriksa pedagang coklat merek DJ produksi Sejoli Malang yang diduga menjadi penyebab keracunan 10 siswa SD Negeri Trangsan 01.
''Sekarang, pedagang dikenai wajib lapor sampai ada hasil dari uji lab yang dilakukan BPPOM Sukoharjo. Apakah mengandung zat berbahaya atau tidak,'' kata Kapolsek Gatak, AKP Zunaidi, Kamis (5/2).
Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Guntur Subiyantoro menjelaskan, sampel makanan ringan berbentuk bahan mentah, bahan jadi, dan muntahan makanan siswa sudah dilakukan uji lab. Hasilnya baru keluar tiga hingga empat hari lagi untuk mengetahui makanan ini menjadi penyebab keracunan atau tidak.
''Sampel baru kami periksa di laboratorium kesehatan Dinkes Sukoharjo. Hasil pemeriksaan masih harus menunggu tiga sampai empat hari lagi. Tidak bisa langsung didapatkan hasil pemeriksaannya,'' jelasnya.
Sebanyak 10 siswa kelas III SD Negeri Trangsan 01, Kecamatan Gatak, Sukoharjo muntah-muntah saat mengikuti pelajaran, Rabu (4/2). Mereka diduga keracunan coklat dan dilarikan ke Puskesmas Gatak untuk mendapatkan pertolongan.
Kejadian berawal saat anak-anak istirahat pukul 08.30 WIB. Mereka berbagi makanan kemasan berisi coklat merek DJ. Namun, pukul 08.45 WIB, salah satu anak bernama Sefty Niken (9) saat baru masuk kelas mengeluh sakit perut dan pusing, diikuti sembilan siswa lainnya.
''Begitu saya mendapat laporan dari wali kelas, langsung saya perintahkan untuk siaga, dan membawa anak-anak ke Puskesmas. Di Puskesmas sempat dinetralisasi dengan susu dan sempat muntah lagi,'' kata Kepala Sekolah SDN Trangsan 01 Martini.
Sampai saat ini, tak ada siswa menjalani rawat inap, meskipun masih ada keluhan pusing dan mual. Mereka mengalami pusing dan mual. Mereka Purti Aprilia Ramadani (9), Putri Nabila Febrianti (9), Vemal Andra Gautama (9), Izmi Nanda Novita (9), Oktavia Tri Ramadani (9).
Selain itu, Risan Putra Pamungkas (9), Sefty Niken Cahyani (9), Vadia Sulistyo Wibowo (9), Yuliadi Fahriza (9), Lia Monica (10). Hingga kini mereka belum masuk sekolah, karena kondisi kesehatan belum pulih.