Rabu 04 Feb 2015 16:21 WIB

Misteri 'Potongan Tubuh Bayi' Air Asia Terungkap

Rep: Andi Nurroni/ Red: Esthi Maharani
Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Potongan tubuh yang ditemukan di perairan Majene, Sulawesi Barat, Ahad (1/2) lalu, dipastikan bukan bagian jasad manusia. Sebelumnya, potongan tubuh bagian leher hingga pinggul itu diduga milik Yuna Park (1), satu-satunya bayi dalam pesawat nahas Air Asia QZ 8501 yang jatuh Desember lalu.

Disampaikan ketua tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur Kombes Pol dr Budiyono, potongan tubuh tidak terbantahkan adalah primata dari jenis monyet. Kesimpulan tersebut, menurut Budiyono, didukung sejumlah bukti hasil pemeriksaan tim.  

"Kita analisa, dari arsitektur tulang, dapat dipastikan itu bukan tulang manusia. Kalau itu bayi, tulang pelvis (panggul)-nya harusnya belum nyambung, tapi itu nyambung. Itu menunjukan, usianya sudah tua, tapi bentuknya kecil," ujar Budiyono di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu (3/2).

Selain dari analis tulang, Budiyono lanjut menjelaskan, bukti juga didapat dari analisis kulit. Menurut dia, kulit di bagian tubuh belakang sangat tebal dan keras. Jika itu manusia dan korban tragedi Air Asia, menurut Budiyono, kulit sudah hilang.

Budiyono menjelaskan, sebelumnya, tim DVI menerima potongan tubuh dari leher hingga pinggul sepanjang 35 cm. Kondisinya tanpa lengan maupun kaki, bagian perut terbuka, dan sudah tidak ada lagi usus-usus di dalam.

"Dari hasil pemeriksaan, body part dengan label B077 kita singkirkan. Itu merupakan pencampuran yang kebetulan ada di lokasi," ujar Budiyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement