REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebanyak 91 jenazah yang merupakan korban dari pesawat AirAsia QZ8501 telah berhasil dievakuasi. Sebagian besar dari jumlah tersebut juga telah berhasil diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri.
Siaran pers maskapai Air Asia Indonesia yang diterima di Jakarta, Rabu pagi (4/3), menyebutkan berdasarkan informasi per 3 Februari 2015 pukul 22.00 WIB, Basarnas mengonfirmasi telah mengevakuasi sebanyak 91 jenazah.
Dari jumlah itu, sebanyak 64 jenazah telah teridentifikasi oleh tim DVI Polri, 13 jenazah masih dalam proses identifikasi dan 14 jenazah belum tiba di RS Bhayangkara, Surabaya.
Rilis itu juga menyebutkan, operasi SAR di area fokus pencarian di sekitar Selat Karimata dan Laut Jawa terus berlanjut, dimana kapal SAR dan penyelam telah dikerahkan dalam upaya pencarian penumpang dan serpihan pesawat di sekitar lokasi tersebut.
Pada Selasa (3/2) pagi, penyelam SAR telah berhasil mengevakuasi sebanyak enam jenazah yang diduga adalah penumpang pesawat QZ8501 dan ditemukan di dasar Laut Jawa dekat area di mana potongan badan pesawat ditemukan.
Sementara itu, operasi SAR di Selat Makassar terus berlangsung, didukung oleh kapal SAR, "sea riders", serta perahu karet untuk mengobservasi area pencarian di sekitar perairan Mamuju, Sulawesi Barat, sampai ke perairan Pinrang dan Pulau Selayar, Sulawesi Selatan.
Nelayan yang ikut membantu pada Selasa (3/2) pagi juga berhasil mengevakuasi satu jenazah yang diduga adalah penumpang pesawat QZ8501 di bibir pantai Pinrang, Sulawesi Barat.
Melalui kesempatan ini, AirAsia juga ingin mengimbau masyarakat untuk hanya mengacu pada informasi yang diberikan secara resmi oleh Basarnas dan DVI Polri untuk mengetahui perkembangan pencarian, evakuasi, dan identifikasi penumpang QZ8501.