Rabu 04 Feb 2015 10:25 WIB

Gubernur Jatim Usulkan Perluasan Bandara Juanda

Rep: Andi Nurroni/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bandara Juanda, Surabaya
Bandara Juanda, Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bandar Udara Internasional Juanda di Kabupaten Sidoarjo mengalami kelebihan kapasitas dalam beberapa tahun terakhir. Mengingat posisi strategis bandara tersebut bagi Jawa Timur dan Indonesia Timur, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengusulkan perluasan berupa penambahan dua landasan pacu (runway) yang diproyeksikan dimulai pada 2015 dan rampung pada 2018.

Hal tersebut disampaikan Soekarwo kepada Menteri Perhubungan Iganisus Jonan, dalam rapat koordinasi di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Selasa (3/2).  “Saat ini Bandara Juanda per tahunnya sudah mencapai 17,2 juta penumpang. Sementara kapasitas bandara pada tahun 2014 ini hanya 12,5 juta penumpang. Sehingga kondisi bandara sudah overload,” ujar Soekarwo.  

Masih berkaitan dengan perluasan Bandara Juanda, Soekarwo juga mengusulkan pembangunan kereta api langsung dari stasiun Gubeng ke Bandara Juanda. “Namanya elevated Gubeng-Juanda, kereta api khusus yang terintegrasi dengan Juanda Airport City. Maka kita membutuhkan 4.000 hektare dan akan dibicarakan lebih dalam dengan pihak Angkasa Pura yang membangun perluasan bandara Juanda ini,” kata dia.

Selain perluasan Bandara Juanda, Soekarwo juga memanfaatkan rapat terbatas tersebut untuk membahas pelabuhan di Probolinggo, angkutan perintis kepulauan di Madura, Bandara Bawean, Bandara Abdurahman Saleh di Malang, pelabuhan penyeberangan di Paciran, Lamongan, dan penyeberangan di Ketapang-Banyuwangi.

Rapat terbatas bidang perhubungan ini dihadiri sejumlah pimpinan daerah dan petinggi Kementerian Perhubungan. Hadir di antaranya Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement