Rabu 04 Feb 2015 08:06 WIB

Harga Beras di Lampung Merangkak Naik

Rep: mursalin yasland/ Red: Taufik Rachman
Tinjau Stok Beras : Menteri Perdagangan Rachmat Gobel saat memonitor stok beras di Gudang Divre Bulog DKI Jakarta -Banten, Jakarta, Senin (15/12).
Foto: Republika/Prayogi
Tinjau Stok Beras : Menteri Perdagangan Rachmat Gobel saat memonitor stok beras di Gudang Divre Bulog DKI Jakarta -Banten, Jakarta, Senin (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Memasuki musim tanam, harga beras berbagai kualitas terus merangkak naik di Lampung. Beras kualitas premium atau super harganya mencapai Rp 12.500 per kg, sedangkan harga beras kualitas asalan berada di Rp 9.000 per kg.

Berdasarkan pantauan di pasar tradisional kota Bandar Lampung,  pedagang beras di Pasar SMEP menyatakan harga beras merangkak naik sejak Desember tahun lalu, saat itu petani mulai memasuki musim tanam, sehingga stok gabah mulai menyusut.

"Kenaikan harga beras ini dipicu  stok gabah petani mulai kosong," kata Asnan, pedagang beras berbagai merek, Rabu 4/2). Ia menjual beras kualitas super Rp 12.500 sebelumnya Rp 12.100 per kg. Sedangkan harga beras tersebut pada Desember lalu Rp 11.700 per kg.

Beras kualitas medium atau sedang berkisar Rp 10.500 - Rp11.500 per kg, sedangkan beras kualitas asalan Rp 9.000 - Rp 9.500 per kg. Kenaikan harga beras hingga Februari ini, kata dia, stok gabah di tingkat petani sudah kosong.

Masyarakat menengah ke bawah, mulai merasakan tingginya harga beras  pada saat ini. Biasanya, kata Herna, ibu rumah tangga di Tanjungkarang Barat, harga beras 9.000 - Rp 10 ribu per kg sudah kualitas bagus.

"Sekarang harga beras Rp 9.000 sudah tinggi, itu pun masih kualitasnya jelek," kata ibu dua anak ini. Ia biasa membeli beras kemasan 10 kg seharga Rp 100 ribu - Rp 110.000. Jenis beras ini sudah termasuk kualitas medium.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement