REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Parlindungan Purba, mengatakan daerah Indonesia belum siap hadapi era masyarakat ekonomi Asia (MEA).
Menurutnya, MEA bukan hanya berdampak pada sektor ekonomi. Tapi secara luas akan berdampak pada politik, sosial budaya, hukum dan pertahanan masyarakat daerah.
Dalam sekali waktu, MEA bisa menjadi peluang, tantangan, dan masalah sekaligus. "MEA bukan hanya ekonominya yang masuk, tapi juga pendidikan, budaya dan pertahanannya juga. MEA menyangkut integrasi seluruhnya. Ini perlu disiapkan," kata Purba di Jakarta, Selasa (3/2).
Hal senada juga diungkapkan anggota DPD asal Sulawesi Tengah (Sulteng), Nurmawati Bantilan. Di Poso misalnya, Nurma mengatakan masyarakatnya masih berkutat dengan konflik daerah dan isu teroris.
Karena itu, Purba menambahkan, pengalihan subsidi BBM saat ini merupakan momentum yang tepat untuk memperbaiki kualitas tenaga kerja Indonesia.
"Ini momentum, kenapa tidak kelebihan dana subsidi BBM tidak untuk pelatihan perawat misalnya. Dilatih supaya bisa bahasa Inggris dan kualitasnya, supaya orang Indonesia tidak lagi berobat ke luar negeri," kata Purba.