Selasa 03 Feb 2015 20:34 WIB

Pemprov Jabar Didesak Libatkan Daerah untuk Tangani Citarum

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Karta Raharja Ucu
Air bercampur limbah keluar dari sebuah selokan yang bermuara ke Sungai Citarum di daerah Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Rabu (26/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Air bercampur limbah keluar dari sebuah selokan yang bermuara ke Sungai Citarum di daerah Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Rabu (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- LSM Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melibatkan kabupaten/kota dalam menjalankan program Citarum bersih. Karena, program ini dinilai strategis.

"Jadi daerah harus mengambil peran starategis. Citarum bersih, melibatkan lintas kabupaten dan kota," ujar Direktur Walhi Jabar, Dadan Ramdan kepada wartawan, Senin (2/2) petang.

Dadan mengatakan, saat ini program sungai Citarum sangat banyak. Bukan hanya tingkat nasional, lembaga-lembaga dunia yang konsen terhadap lingkungan juga ikut memberikaan bantuan anggarannya kepada Indonesia. Agar, masalah Citarum bisa selesai.

Ia mencontohkan, seperti Proyek Jica lembaga dari Jepang yang memberikan dana sebesar Rp 740 miliar untuk Citarum. Lembaga dari Jepang tersebut, merasa memiliki kewajiban karena ikut andil dalam pembangunan infrastruktur. "Jadi sudah seharusnya memberikan kompensasi," katanya.

Selain itu, kata dia, ada juga program pemerintah pusat dengan jumlah anggaran mencapai triliunan rupiah untuk lima tahun ke depan. Sementara di tingkat provinsi menganggarkan dana sekitar Rp 57 miliar untuk Citarum ini.

Artinya, puluhan triliun, sudah dikucurkan tapi problem permasalahan Sungai Citarum sampai detik ini masih jalan di tempat. "Bahkan kondisinya sudah sangat parah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement