Selasa 03 Feb 2015 17:45 WIB

Polri Dibawa ke Parpol, Oegroseno akan Teriak Kencang Sekali

Rep: C82/ Red: Erik Purnama Putra
Mantan wakil kepala Polri Oegroseno.
Foto: Republika/Wihdan
Mantan wakil kepala Polri Oegroseno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Tim Sembilan sekaligus mantan wakil kepala Polri Oegroseno mengingatkan anggota Polri tetap menjaga integritas lembaganya. Dia mengimbau, anggota Polri harus kembali mengingat niatnya saat masuk ke Polri, yaitu untuk mengabdi pada bangsa dan negara, bukan mencari pekerjaan.

Oegroseno mengatakan, anggota Polri harus menjaga kesatuan institusi dengan bersama membangun penegakan hukum yang lebih baik. Meskipun telah berada di luar institusi Polri, namun ia mengaku tetap akan menjaga integritas Polri bersama dengan anggota Polri.

"Nilai itu yang harus dijunjung tinggi. Kita tahu, organisasi polri adalah organisasi bersenjata dan tua, sama dengan TNI dan kejaksaan. Organisasi yang sudah tua harusnya makin baik," kata Oegroseno dalam sebuah acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (3/2).

Dengan kondisi seperti itu, lanjut Oegroseno, Presiden Jokowi seharusnya tahu bahwa Polri tidak bisa dilibatkan dalam dunia politik. Menurutnya, merupakan sebuah kekeliruan jika melibatkan Polri dalam dunia politik.

"Polisi ini orang rakyat, bukan orang parpol. Jadi jangan dibawa ke parpol. Saya akan teriak kencang sekali kalau dibawa ke situ," ujar mantan kepala Polda Sumatra Utara itu.

Oegro pun mengatakan, Presiden Jokowi harus dikawal oleh orang-orang yang memiliki niat tulus untuk bangsa dan negara. Menurutnya, tidak boleh ada kepentingan kelompok atau parpol dalam mengawal presiden, termasuk melalui Polri.

"Demi kepentingan orang banyak, kita harus korbankan apa yang kita inginkan," kata Oegroseno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement