REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bandung tidak meningkat. Meskipun begitu, kewaspadaan penyakit DBD ini tetap perlu ditingkatkan.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara, penderita DBD masih dalam batas normal. Jumlah penderita DBD di Kota Bandung pada November 2014 mencapai 129, dan Desember 71 penderita. Sementara sepanjang 2015 ini ada 63 penderita. Dibandingkan tahun lalu pun tidak ada peningkatan jumlah.
Meskipun tidak meningkat, Ahyani mengatakan, kewaspadaan terhadap penyakit DBD ini tetap perlu. Pasalnya, daerah-daerah di sekitar Bandung sudah banyak terjadi peningkatan penderita DBD. “Apalagi sekarang musim hujan, tetap perlu waspada,” ujar Ahyani, Selasa (3/2).
Masyarakat tetap harus mengantisipasi dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk. Warga juga, kata Ahyani, harus melakukan gerakan ini.” Jangan hanya satu orang, tapi seluruh warga di lingkungannya. Karena, nyamuk pembawa penyakit DBD ini mudah terbangnya,” katanya.
Gerakan pemberantasan sarang nyamuk ini mencakup menguras penampungan air atau bak mandi, memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat jentik nyamuk berkembang biak, menutup penampungan air, mengubur barang bekas, dan menghindari gigitan nyamuk. "Hal ini dilakukan minimal seminggu sekali," kata dia.
Sementara untuk fogging, kata Ahyani, tidak terlalu berpengaruh. Karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa dan tidak membunuh jentik nyamuk. Itu pun hanya berlaku sehari saja.
Dinas Kesehatan Kota Bandung juga telah membuat edaran ke Puskesmas di Bandung agar masyarakat lebih waspada memberantas nyamuk. Terutama sekarang sudah mulai musim hujan.
Di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, ada sedikit peningkatan penderita DBD. Awal tahun 2014 lalu, ada 38 penderita. Sedangkan awal 2015 ini ada 40 penderita DBD. “Meningkat sedikit,” kata kepala sub bagian Humas RSHS Nurul Wulandhari.
Dari 40 penderita tersebut, sedikitnya satu orang meninggal. "Biasanya jika ada penderita DBD yang meninggal memang karena terlambat mengobati," ujar Nurul.
Menurut Nurul, ada kemungkinan meningkat selama musim hujan ini. Akan tetapi, menurutnya hal tersebut tidak akan terjadi jika masyarakat telah melakukan pencegahan-pencegahan supaya tidak terserang DBD.