REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membangunan jalur kereta api (KA) dari Tanjungsari menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik mengaku sudah dihubungi Dirjen di Kementerian Perhubungan untuk melakukan reaktifasi kereta api Rancaekek-Tanjungsari.
''Justru saya ingin ada jalur dari Tanjungsari menuju bandara, nanti kami akan coba dari Arjawinangun masuk bandara,'' kata Dedi kepada wartawan, Selasa (3/2).
Menurut Dedi, pembangunan jalur kereta api Tanjungsari-Bandara Kertajati tersebut merupakan pembangunan jalur baru. Namun, sebagian jalur menggunakan jalur lama. Misalnya, dari Cirebon sudah ada jalur yang menuju Kadipaten. ''Jadi, nantinya dari Arjawinangun dibuat jalur baru lagi menuju bandara,'' katanya.
Pemerintah pusat, kata dia, sudah melakukan koordinasi. Bahkan, ada perjanjian kerjasama yang berkaitan dengan pengembangan perkeretaapian. PT KAI juga sudah menurunkan rencana induk perkeretaapian.
''Itu MOU pemerintah pusat dengan PT KAI. Provinsi Jabar nanti tinggal berbagi peran saja,'' katanya.
Kalau pembebebasan lahan jalur kereta api bermasalah, kata dia, maka provinsi yang akan membebaskan. Begitu juga dengan masalah jembatan, layak atau tidaknya sesuai dengan DED (detail engineering design).