Senin 02 Feb 2015 21:56 WIB

Peta Rawan Bencana Banjir dan Longsor di Banten Bertambah

Rep: c 81/ Red: Indah Wulandari
Banjir di Banten
Foto: antara
Banjir di Banten

REPUBLIKA.CO.ID,SERANG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Banten melansir bahwa peta daerah rawan bencana banjir dan longsor di Provinsi Banten bertambah seiring peningkatan curah hujan hingga akhir Februari.

"Daerah terdampak (bencana) menurun, tapi daerah rawan bencana menambah," kata Kepala BPBD Provinsi Banten Komari, Senin (2/2).

Pertambahan peta banjir dan longsor terjadi di wilayah Banten Selatan, yaitu Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.

Saat ini, pemetaan wilayah rawan banjir dan longsor di Banten terjadi di Kabupaten Serang sebanyak 21 kecamatan, Kota Serang empat kecamatan, Kota Tangerang Selatan lima kecamatan, Kabupaten Tangerang 22 kecamatan, Kota Tangerang 13 kecamatan, Kabupaten Lebak 16 kecamatan, Kabupaten Pandeglang 21, dan Kota Cilegon tujuh kecamatan.

Berdasarkan data terbaru dari BPBD Banten, di wilayah Kabupaten Tangerang, gara-gara hujan pada Ahad (1/2) ada wilayah yang mengalami banjir. Yaitu, Paku Aji, Sepatan, Pasar Kemis, Teluk Naga, Babakan Asem yang terendam banjir dengan rata-rata ketinggian 50 centimeter.

Sedangkan di Kabupaten Serang terjadi di kelurahan Kasemen, Margaluyu, Sentul, dengan ketinggian rata-rata 40 centimeter dan merendam 53 kepala keluarga. Sedangkan di Carenang merendam 20 hektar lahan sawah yang usia tanamnya baru sebulan.

"Itu karena kemarin, hujan yang tidak berhenti. Secara umum kebencanaan di Banten kelihatannya tidak terjadi eskalasi yang tinggi. Menyebabkan bencana banjir dan longsor tidak tinggi," terangnya.

Sedangkan peta rawan bencana longsor di Kota Cilegon dua Kecamatan; Kecamatan Pulomerak dan Purwakarta. Kabupaten Serang dua kecamatan; Bojonegara dan Cikeusal. Kabupaten Lebak 24 kecamatan, seperti; Cipanas, Muncang, Cibeber, dan Bayah. Kabupaten Pandeglang terdapat 3 kecamatan; Kecamatan Pndeglang, Cadasari, dan Mandalawangi.

"Lebih ditentukan struktur tanah, secara umum Lebak-Pandeglang tanahnya labil. Mengapa sekarang teridentifikasi rawan longsor bertambah, karena memang beberapa wilayah hutan sedang dilakukan penggantian tanaman," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement