Senin 02 Feb 2015 17:54 WIB

Korban Tenggelam Saat Arung Jeram Belum Ditemukan

Rep: c 94/ Red: Indah Wulandari
Arung jeram (ilustrasi)
Foto: Antara/Septianda Perdana
Arung jeram (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor bersama kepolisian melanjutkan pencarian korban arung jeram yang tenggelam, Senin (2/2).

Korban bernama Juju Juarsih (35 tahun) hingga siang hari ini belum ditemukan. “Korban ada tiga orang,” ungkap Kapolsek Leuwiliang Kompol Uba Subandi.

Mereka terdiri dari sang instruktur arung jeram Handoyo (45 tahun) yang ditemukan tewas, Sri Dewi yang sempat dirawat di RSUD Leuwiliang serta Juju Juarsih yang masih belum ditemukan.

Berdasarkan keterangan saksi yang melapor, lanjut Uba, kronologi kejadian berawal ketika dua perahu karet memulai perjalanannya di wilayah Cibungbulang. Saat hendak melalui PLTA wilayah Desa Karacek, dua perahu tersebut sempat kewalahan karena lokasinya menjadi titik pertemuan arus air yang besar.

Walhasil,  salah satu perahu terbalik hingga membuat delapan orang penumpangnya jatuh dan tergulung oleh air. "Kami menerima laporan itu sekitar pukul 14.30 WIB. Perahu yang ditumpangi oleh Handoyo,” ujar Uba.

Seluruh penumpang pun terpencar. Saat itu, Handoyo terlihat oleh saksi mata mencoba menyelamatkan Juarsih. Lima orang lainnya berhasil menyelamatkan diri dan dilarikan ke Puskesmas Cibungbulang serta RS Azra.

Untuk proses pencarian, Polsek Leuwiliang berkoordinasi dengan Polsek Baros, Polsek Serpong, Tangerang, dan Polsek Rumpin, Bogor. "Karena kemungkinan korban ditemukan di wilayah Serpong di saringan sungai,"katanya.

Sementara, Kepolisian Sektor Leuwiliang belum memanggil pihak yang mengadakan kegiatan tersebut. Uba mengaku, Boogie merupakan perusahaan besar sehingga sangat menutup diri memberikan informasi.

"Saat ini kita fokus selamatkan korban meski kecil kemungkinan korban masih hidup,"kata Uba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement