REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar berkomitmen memberdayakan petani buah dan pangan lokal yang ada di desa-desa. Salah satu caranya dengan mempercepat pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Menurutnya, isu apel impor asal Amerika Serikat (AS) yang mengandung bakteri listeria monocytogenes yang ramai dibicarakan di media massa dan dunia maya seharusnya tidak terjadi kalau produk buah lokal bisa bersaing dengan produk buah impor. Sayangnya, kata dia, dukungan untuk produk buah lokal masih kurang.
“Selain lahan yang terus menyusut, juga minimnya dukungan benih unggul, pupuk murah, infrastruktur, teknologi, sumber daya manusia, permodalan hingga pemasaran,” ujarnya, Sabtu (31/1).
Untuk itu, pihaknya berkomitmen akan berdayakan petani buah dan pangan lokal yang ada di desa-desa. Selain itu, Kementerian PDTT berkomitmen akan membantu petani buah dan pangan Tanah Air untuk mengatasi masalah lahan, benih unggul, pupuk, permodalan, teknologi pascapanen, dan pemasaran.
Pihaknya juga akan melakukan pendampingan, pelatihan dan bantuan teknis agar produknya makin berkualitas, semakin menarik, dan bisa bersaing.
“Untuk mendukung hal ini, saya akan mempercepat pembentukan dan pengembangan BUMDes di setiap desa untuk mewadahi dan melaksanakan pemberdayaan dan pengembangan usaha bagi mereka dan pengusaha desa lainnya,” katanya.
Pihaknya juga akan mendorong setiap desa agar memanfaatkan Dana Desa (DD) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membentuk BUMDes.
Kalau setiap desa memiliki BUMDes, ia optimistis ekonomi desa yang berbasis pertanian, perikanan dan home industry akan bergerak cepat dan berkembang maju.
“Produknya bisa bersaing, masyarakat desa akan sejahtera,” ujarnya.