Sabtu 31 Jan 2015 19:27 WIB

Jokowi Ingin Berhenti Impor Beras

Rep: Andi Nurroni/ Red: Ilham
Dua orang petani memanen padi yang tersisa dari sawahnya yang mengalami puso di Desa Bokor, Tumpang, Malang, Jawa Timur, Kamis (23/2). Puluhan hektare sawah di kawasan tersebut mengalami puso sehingga sejumlah petani tak dapat menikmati kenaikan Harga Pemb
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Dua orang petani memanen padi yang tersisa dari sawahnya yang mengalami puso di Desa Bokor, Tumpang, Malang, Jawa Timur, Kamis (23/2). Puluhan hektare sawah di kawasan tersebut mengalami puso sehingga sejumlah petani tak dapat menikmati kenaikan Harga Pemb

REPUBLIKA.CO.ID NGAWI—Presiden Joko Widodo berharap Indonesia tidak lagi mengimpor produk pertanian, terutama beras, gula dan kedelai. Hal tersebut disampaikan dalam kunjungan dia ke Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (31/1).

Berbicara di hadapan sejumlah pimpinan daerah dan para petani, Jokowi berharap swasembada pangan, seperti yang selalu dicita-citakan bisa terwujud. "Makanya produksi harus dinaikkan. Saya minta semua pihak, mulai dari kementerian sampai petani harus bekerjasama mewujudkannya,” ujar Jokowi di hadapan sejumlah pimpinan daerah dan para petani.

Jokowi juga membahas soal distribusi pupuk dan benih yang selalu bermasalah di saat petani membutuhkannya. Maka dari itu, menurut dia, khusus pupuk dan benih, pengadaan ke depan akan dilakukan dengan penunjukan langsung, tidak lagi melalui lelang.

Kepada produsen dan distributor pupuk, Jokowi menekankan untuk tidak memainkan lagi nasib para petani. "Hal itu karena selama ini pengadaannya melalui tender lelang, makanya lama. Dan sekarang tidak lagi. Jangan main-main dengan pupuk dan benih saat ini," kata dia.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyerahkan bantuan kepada para petani berupa 852 buah traktor dan 337 pompa air. Bantuan tersebut ia serahkan secara simbolis kepada perwakilan petani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement