REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mencatat ada 22 orang yang dirawat akibat serangan penyakit Demam Bedarah Dangue (DBD).
Sedangkan, dua orang warga lainnya telah meninggal dunia berasal dari kecamatan Taman Sari dan Kecamatan Cibungbulang.
Penyakit yang berasal dari ades aegypti itu kini mulai menyerang warga di wilayah itu. dr Sri Iriyanti Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit mengatakan, untuk mengetahui DBP pada pengidapnya diperlukan analisa yang panjang. "Kita tidak bisa mengira-gira untuk penyakit demam DBD.
Jadi Jika trombositnya turun dan demam belum tentu itu adalah DBD.
Kemungkinan bila trombosit naik turun dan di bawah 100 ribu itu yang bener-bener demam bedarah,"katanya saat ditemui Republika.
Dalam menangulangi wabah penyakit tersebut, lanjut Sri, diperlukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang sifatnya rutin. "Dengan 3M Menguras, Mengubur, dan Menutup seluruh tempat perindukan nyamuk.
Plusnya, menggunakan kelambu, mengunakan obat nyamuk oles, dan dengan menggunakan kolam ikan. terakhr, Lavatisida dengan pemberian Abate untuk tempat yang tidak bisa dikuras,"ujarnya.
Sementara ditemui terpisah, akibat maraknya wabah DBD di wilayah Kabupaten Bogor, Kepala Dinas setempat, Camalia W Sumaryana memberikan penyuluhan di titik rawan penyakit musim hujan itu. Di antaranya Kecamatan cibinong, Bojong Gede, Sukaraja, Cipanas, Caringin, Ciawi, Parung Panjang, Rumpin, Citereup, dan Ciampea.
"Bila ada masyarakat di wilayah tertentu terena DBD, maka kita akan langsung melakukan fogging untuk nyamuk dewasa dan pembersihan jentik dengan menggunakan lavatisida,"ujar Camila, Jumat (30/1) Pagi.
Selain itu, ia menghimbau agar petugas kesehatan tingkat kecamatan, desa, maupun kelurahan untuk melakukan penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terhadap wargannya. Menurutnya, prilaku tersebut merupakan upaya paling penting dalam mecegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
"Kami telah lakukan upaya preventif untuk mengantisipasi penyakit yang mengkhawatirkan ketika musim hujan ini dengan memanggil 458 bidan desa dan kepala puskesmas yang sudah diberikan,"ungkapnya.
Dalam upaya tersebut Camila mengatakan telah mengingatkan kepada petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan. Hal itu, lanjut Camila, agar masyarakat dapat mengerti langkah pencegahan dan antisipasinya jika ada yang terjangkit DBD.