REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Satu bulan sudah pesawat Air Asia QZ 8501 dinyatakan jatuh. Tapi baru 93 jenazah korban yang ditemukan. Sebagian lainnya belum ditemukan dan belum mampu diidentifikasi. Tapi perjuangan keluarga korban tidak pernah pupus selama anggota keluarganya belum ditemukan. Seperti yang dilakukan keluarga Gusti Made Bobi Sidharta dan Donna Indah Nurwantie, yang saban malam menggelar doa bersama.
Bertempat di kediaman keluarga Bobi dan Donna di Jalan Simpang Gading, Nomor 16, tidak henti keluarga Donna mengharapkan kepulangan anggota keluarganya kembali dalam keadaan apa pun. Antasari, paman Donna, salah satu korban Air Asia Antasari sangat berharap anggota keluarganya dapat pulang. "Berharap ditemukan dalam keadaan apa pun," kata Antasari, beberapa waktu lalu.
Saat ditanya tentang penarikan pasukan yang dilakukan TNI, Antasari berharap, Basarnas terus melakukan pencarian. Hingga kini ini baru Gusti Ayu Putriyana Permata Sari dan Gusti Ayu Made Keisha Putri yang berhasil ditemukan. Keduanya adalah putri dari Bobi dan Donna.
Mereka sekeluarga menjadi penumpang Air Asia QZ 8501 28 Desember 2014 lalu. Mereka mau liburan ke Singapura menghabis malam pergantian tahun 2014 di Negeri Singa. Keisha akan disemanyamkan di rumah mereka. Sedangkan Sari belum ada kejelasan akan disemyamkan di Malang atau Madiun.
"Kedua keluarga Malang dan Madiun masih komunikasi di mana Sari akan disemayamkan," kata Antasari.
Antasari berharap sebelum 40 hari sejak hilang Bobi dan Donna dapat ditemukan. Antasari mendapat informasi jenazah Donna tengah dalam proses identifikasi. Namun sedang dalam proses pencocokan gigi. Antasari mengatakan keluarga tidak pernah pupus harap agar Bobi dan Donna dapat ditemukan dan teridentifikasi.
Saat jenazah Keisha datang dari Mapolda Jawa Timur untuk diidentifikasi. Banyak tetangga yang hadir berdatangan. Rangkain bunga pun memenuhi jalanan depan rumah Keisha. Antasari mengatakan Keisha akan dimakamkan di Pemakaman Umum Samaan. "Malam harinya akan kami ada Tahlilan," kata Antasari.