Jumat 30 Jan 2015 19:55 WIB

Jenazah Kakak-Adik Penumpang Air Asia Teridentifikasi

Rep: Andi Nurroni/ Red: Hazliansyah
Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jenazah dua perempuan belia korban insiden Air Asia QZ 8501 teridentifikasi sebagai kakak-adik. Mereka, masing-masing adalah Gusti Ayu Made Keisa Puteri (10) dan Gusti Ayu Putriana Permata (16) asal Malang.

Disampaikan ketua tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur Kombes Pol dr Budiyono, keduanya teridentifikasi melalui metode primer pencocokan DNA. Identitas Keisa Putri, menurut Budiono, dinyatakan tak terbantahkan setelah adanya kecocokan DNA dari jenazah dengan DNA pembanding, yakni pakaian dalam korban semasa hidup.   

"Selain itu, juga didukung metode sekunder, yakni kecocokan data medis-antropologis berupa usia, jenis kelamin dan tinggi badan, serta dari properti, yakni kaos lengan pendek," ujar Budiyono dalam jumpa pers di Mapolda Jawa Timur, Jumat (30/1).

Sama halnya dengan sang adik, identitas Putriana Permata juga dinyatakan tak terbantahkan setelah adanya kecocokan DNA, antara sampel DNA dari jasad korban dan jejak DNA pada pakaian dalam semasa hidup.

"Selain itu, juga didukung metode sekunder medis-antropologis usia, jenis kelamin dan tinggi badan, serta kecocokan properti, kaos lengan panjang warna biru" ujar Budiyono.

Selain dua kakak-adik, satu jenazah lagi teridentifikasi atas nama Jasmine Rose Ann Santiago, perempuan 15 tahun asal Pasuruan, Jawa Timur.

Hingga hari ke-34 (30/1), total 74 jenazah telah diterima tim DVI Polda Jawa Timur. Dari jumlah tersebut, 60 telah teridentifikasi dan sisanya masih dalam pemeriksaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement