REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Achmad Hasyim Muzadi mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sore ini. Saat keluar dari gedung, Hasyim mengatakan, maksud kedatangannya tersebut untuk bertemu dengan Ketua KPK Abraham Samad.
"Jadi niat (kedatangan) saya kemelut yang ada di negeri kita harus pelan-pelan segera diredakan. Karena kalau tidak maka akan merambah ke mana-mana. Bukan hanya masalah Polri, masalah KPK, tapi masalah tata kenegaraan serta suasana kenegaraan kita bisa kacau balau," kata Hasyim di Gedung KPK, Jumat (30/1).
Hasyim mengatakan, kekisruhan KPK-Polri saat ini dapat dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang mencuri kesempatan. Kemungkinan pula kisruh tersebut dapat dimanfaatkan oleh para koruptor.
"Yang saya rasakan bahwa kekuatan koruptor di Indonesia masih cukup kuat untuk menggerakan seluruh jaring-jaring pelaksana negara. Itu harus kita waspadai. Saya tidak menuduh ini (kekisruhan) dibuat. Tapi ini dapat diproses menjadi kerusakan yang lebih besar lagi," ujarnya.
Menurut Hasyim, situasi yang sedang panas saat ini membuat mekanisme hukum berjalan dalam suasana kemelut. Keadilan yang harusnya ditegakkan oleh mekanisme hukum dapat hilang dan tenggelam karena kemelut tersebut.
Setelah bertemu dengan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto beberapa waktu lalu dan Ketua KPK Abraham Samad hari ini, Hasyim mengaku akan segera bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Saya saat ini akan berusaha ketemu Bu Mega. Mudah-mudahan dengan pendekatan-pendekatan kultural lebih tepat daripada perdebatan-perdebatan politik yang sangat sarat dengan muatan kepentingan," kata Hasyim.
Namun, saat ditanya apa yang akan dibicarakan jika bertemu Megawati, Hasyim enggan membeberkan hal tersebut.
"Ya nantilah. Moso saya belum ngomong tapi saya sampaikan ke sampeyan, kan. Mudah-mudahan diterima (keinginan bertemu). Saya belum tahu diterima atau tidak. Tapi saya ingin bersilaturahim dan menghadap beliau," ujarnya.