Jumat 30 Jan 2015 16:25 WIB
Polri vs KPK

PKS: Jokowi tidak Merapat ke KMP

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta membantah kabar yang mengatakan Presiden Joko Widodo meminta dukungan dan akan merapat ke Koalisi Merah Putih, saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Bogor, Kamis (29/1) kemarin.

"Tidak ada (permintaan dukungan dari Jokowi)," kata dia usai membuka rapat kerja fraksi PKS di hotel Bidakara, Jumat (30/1).

Anis melanjutkan, dalam pertemuan dengan pimpinan partai Koalisi Merah Putih (KMP) di Bakrie Tower, pada Kamis malam kemarin, juga tidak dibahas mengenai keinginan Jokowi merapat ke KMP.

Ia menjelaskan dalam pertemuan kemarin, pimpinan Parpol KMP menegaskan sikap bahwa KMP akan tetap mendukung pemerintahan Jokowi selama 5 tahun ke depan dengan berada di luar pemerintahan.

"Dukungan ini untuk seluruh kebijakan Jokowi yang berpihak pada rakyat, pesan utama KMP, KMP siap bekerja untuk rakyat semua," ujarnya.

Anis mengatakan, pesan itu juga yang disampaikan oleh Prabowo saat bertemu dengan Jokowi di Istana Bogor. Jadi, KMP tidak akan merongrong pemerintahan Jokowi, selama kebijakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu berpihak kepada rakyat.

"Sepanjang itu sesuai dengan konstitusi dan kepentingan rakyat," tegasnya.

Ia menambahakan apa yang dilakukan Prabowo Subianto adalah bentuk politik yang dewasa. Meskipun oposisi namun menjadi oposisi yang cerdas dan tidak kekanak-kanakan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi bertemu dengan Prabowo Subianto di Istana Bogor, pada Kamis kemarin. Usai bertemu dengan Jokowi, Prabowo kemudian datang ke pertemuan presidium KMP di Bakrie Tower.

Kondisi Presiden Jokowi yang tengah mengalami tekanan dalam menghadapi kisruh antara KPK dan Polri, menimbulkan spekulasi bahwa pertemuan dengan Prabowo untuk mencari dukungan dari KMP. Bahkan, pascadikritik tajam oleh sejumlah politikus PDIP memunculkan dugaan bahwa ada kemungkinan Jokowi akan merapat ke KMP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement