REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata (KSHE), Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor memfasilitasi peneliti dan pemerhati burung di Indonesia untuk berkontribusi lebih dalam pengelolaan kelestarian burung.
Divisi Ekologi Manajemen dan Satwa Liar di kampus hijau ini akan menggelar 'Konferensi Nasional Peneliti dan Pemerhati Burung Indonesia' di Kampus IPB Darmaga, 13-14 Februari mendatang.
Panitia Penyelenggara Acara, Yeni Aryati Mulyani memaparkan banyak penelitian ilmiah tentang burung dilakukan berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, peneliti, dan para pemerhati. Penelitian di daerah tropis juga akan memberikan sumbangan berarti bagi perkembangan ilmu tentang burung (ornitologi) dan memberikan data akurat untuk pengelolaannya.
"Sayangnya, banyak dari penelitian tersebut terbatas ada di laporan, skripsi, thesis atau disertasi saja. Data yang dipublikasikan masih sedikit," kata Yeni kepada ROL, Jumat (29/1).
Konferensi Nasional ini akan menjadi media pertemuan ilmiah untuk mendesiminasikan hasil penelitian atau pengamatan. Peneliti dan pemerhati bisa saling bertukar informasi terkini tentang dunia perburungan di Indonesia.
Yeni mengatakan konferensi ini bekerja sama dengan sejumlah lembaga, seperti Burung Indonesia, P2B-LIPI, Asian Raptor Research and Conservation Network (ARRCN), Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesian Ornithologists’ Union, Departemen Biologi Fakultas MIPA Universitas Pajajaran, Suaka Elang, dan Burung Nusantara. Konferensi ini terbuka bagi semua peneliti dan pemerhati burung, baik berdomisili di Indonesia maupun di luar negeri, yang peduli terhadap burung-burung di Indonesia.
Konferensi nasional ini terdiri dari lima sesi umum dan tujuh simposium. Setidaknya ada tujuh topik simposium yang layak untuk diikuti, yaitu burung di habitat yang dimodifikasi oleh manusia (urban dan non-urban), burung-burung di wilayah Wallacea, ekologi dan konservasi burung pemangsa, bio-ekologi dan konservasi burung di habitat alami, burung pantai, pemanfaatan dan perdagangan burung, dan topik khusus.
Acara ini terbuka untuk semua kalangan. Siapapun bisa bepartisipasi, termasuk mengirimkan makalah dan posternya. Biaya pendaftarannya adalah Rp 80 ribu untuk mahasiswa D3 dan S1, Rp 100 ribu untuk mahasiswa S2 dan S3, serta Rp 150 ribu untuk umum.