Jumat 30 Jan 2015 06:15 WIB

KNKT Paling Banyak Investigasi Kecelakaan Penerbangan

Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komite Nasional Kesemalatan Transportasi atau KNKT paling banyak melakukan investigasi mengenai kecelakaan penerbangan sepanjang 2014.

Ketua KNKT Tatang Kurniadi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis menyebutkan pihaknya mencatat moda penerbangan sebanyak 30 kecelakaan, termasuk kejadian di penghujung 2014, yakni jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 pada 28 Desember lalu.

"Termasuk kejadian AirAsia beberapa waktu lalu, ini perlu menjadi perhatian kita," katanya.

Tatang merinci, 30 investigasi kecelakaan disusul tujuh kecelakaan moda pelayaran, enam moda perkeretaapian, serta lima moda lalu lintas dan angkutan jalan. Sementara itu, ditarik dari 2007 hingga 2014, KNKT telah melaksanakan investigasi untuk seluruh moda sebanyak 351 kali dengan moda penerbangan yang masih menempati urutan teratas, yakni 201 kali, termasuk 95 "accident" dan 106 "seious incident".

Kemudian disusul dengan moda lalu lintas dan angkutan jalan 54 kali, moda perkeretaapian 52 kali dan moda pelayaran 44 kali. Adapun, lanjut dia, jumlah rekomendasi keselamatan KNKT untuk seluruh moda sebanyak 1.542 rekomendasi, di antaranya 513 penerbangan, 391 lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ), 365 pelayaran, dan 273 perkeretaapian.

Terkait peringkat kecelakaan dari 2007-2014 tercatat menurun dari seluruh moda. Rinciannya moda perkeretaapian turun dari 0,302 menjadi 0,099, moda pelayaran turun dari 0,26 menjadi 0,22, moda penerbangan turun dari 2,94 menjadi 0,76, moda LLAJ turun dari delapan menjadi lima.

Dari segi produksi tempuh moda juga mengalami kenaikkan, rata-rata 30,05 persen dari 2007 sebanyak 46,4 juta kilometer meningkat menjadi 60,4 juta kilometer dengan rata-rata peningkatan per tahun 4,68 persen.

Tatang menyebutkan jumlah "port of call" pada 2007 naik 15,4 persen dengan rata-rata peningkatan 2,25 persen per tahun, moda penerbangan jumlah produksi jam terbang pada 2007 sebesar 510.137 jam atau meningkat menjadi 920.357 jam pada 2014 atau naik 80,14 dengan rata-rata peningkatan 20,76 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement