Kamis 29 Jan 2015 19:26 WIB

LPPOM MUI: Laporan Ayam Mengandung Arsenik Itu Peringatan Bagi Indonesia

Rep: C02/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pedagang ayam menunjukan ayam dagangannya di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (21/1).  ( Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pedagang ayam menunjukan ayam dagangannya di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (21/1). ( Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Food and Drug Administration (FDA) mengumumkan 70 persen ayam di Amerika Serikat mengandung arsenik yang membahayakan kesehatan manusia. Padahal Indonesia mengimpor bibit ayam dan bahan baku pakan dari negara tersebut.

Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) menyebutkan, tahun 2014 Indonesia mengimpor bibit ayam 2,3 juta ekor dengan bahan baku 3 juta ton. Wakil Direktur Lembaga Penelitian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik (LPPOM) MUI Osmena Gunawan memperingatkan, laporan FDA tersebut harus diwaspadai pemerintah Indonesia.

Sebab Indonesia termasuk negara pengimpor bahan pangan. Ia pun meminta, setiap barang impor seperti bahan baku pakan ternak, ayam ataupun buah harus disaring. Penyaringan bahan impor tersebut termasuk dalam aturan dan SOP pemerintah.

Sehingga bahan makanan yang tidak baik tidak dikonsumsi masyarakat Indonesia. “Jangan biarkan makanan tidak baik beredar lagi,” ujar dia, Kamis (29/1).

Osmena juga menyayangkan, beberapa makanan tidak baik sudah beredar di Indonesia. Seperti apel berbakteri yang sudah mulai ditarik peredarannya. Apalagi, jika daging ayam di Indonesia juga ditemukan mengandung arsenik.

Menurutnya, penelitian FDA tersebut kembali diteliti oleh pemerintah Indonesia, sebab Indonesia di 2015 bisa mengimpor ayam lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement