Kamis 29 Jan 2015 18:14 WIB

Pengamat LIPI: Jokowi Sedang Kecewa

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Ilham
Presiden Jokowi bersepeda di Bundaran HI, Ahad (25/1).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Presiden Jokowi bersepeda di Bundaran HI, Ahad (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah Presiden Joko Widodo berkunjung ke kediaman lawan politiknya pada pemilihan presiden 2014, Prabowo Subianto tak lepas dari sikap kecewa presiden terhadap para pembisiknya selama ini. Peneliti politik dari Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Harris menilai kunjungan tersebut adalah meminta sokongan politik.

"Sepertinya Jokowi ini sudah kecewa dengan Megawati (Soekrnoputri) dan PDI (Perjuangan), terutama sama partai-partai (pengusung) yang lain juga sepertinya," kata Syamsuddin saat dihubungi, Kamis (29/1). 

Menurut dia, meminta pandangan dan pendapat ke pemimpin Koalisi Merah Putih (KMP) adalah cara Jokowi menunjukkan kekecewaannya. Syamsuddin menilai, sikap Jokowi masih terkait dengan paksaan politik untuk melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Paksaan itu, kata dia, berasal dari partai yang mengantarkan Jokowi ke Istana selama ini.

Sementara, desakan untuk menggagalkan Budi sebagai Kapolri juga muncul dari masyarakat pengusungnya. Karena itu, menurut Syamsuddin ada dilema bagi Jokowi dalam mencari solusi bagi jenderal bintang tiga itu.

Menurut Syamsuddin, lebih rumit mencarikan solusi untuk aspek politiknya ketimbang memberikan keputusan yang disukai masyarakat pendukungnya. Karena itu, mendatangi Prabowo adalah mencari dukungan politik yang dibutuhkan.

Dimintai pendapat soal celah politik Jokowi untuk meninggalkan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan beralih ke KMP, Syamsuddin melihat kemungkinannya masih kecil. "Skalanya masih kecil sekali. Tapi, semua kemungkinan dalam berpolitik bisa saja kan," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement