Kamis 29 Jan 2015 07:49 WIB

Nelayan Majene Temukan Paspor Penumpang Air Asia

Bagian badan pesawat Air Asia
Foto: Youtube
Bagian badan pesawat Air Asia

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Wilayah A Makassar belum bisa memastikan jika sejumlah puing dan kursi yang ditemukan oleh nelayan di Perairan Sendana, Majene, Sulawesi Barat itu adalah milik dari Maskapai AirAsia QZ8501.

"Awalnya memang pada hari Selasa, tanggal 27 Januari 2015, pukul 16.00 WITA telah ditemukan puing dan kursi oleh nelayan setempat kemudian didapatkan lagi benda-benda lainnya," ujar Kepala Basarnas Wilayah A Makassar, Roki Asikin di Makassar, Rabu (28/1).

Dia mengatakan, untuk puing dan kursi itu masih harus dipastikan, apakah properti atau bagian-bagian yang ditemukan oleh nelayan itu adalah milik dari pesawat AirAsia QZ8501 atau bukan karena masih butuh penyelidikan.

Karenanya, dia akan memeriksakannya semua bagian-bagian itu ke AirAsia Cabang Makassar sebelum dikirim ke Crisis Center AirAsia di Surabaya, Jawa Timur. "Yang bisa memastikan itu kan cuma orang AirAsia sendiri, makanya kita belum bisa memastikannya itu milik AirAsia atau bukan," katanya.

Roki menyebutkan, dirinya tidak bisa berkesimpulan karena memang sebelumnya ada kecelakaan yang juga terjadi pada wilayah itu, sehinggi dibutuhkan penyelidikan.

Sementara benda-benda lainnya yang ditemukan oleh nelayan, yakni sebuah tas berisi telepon seluler dan paspor yang diduga milik penumpang pesawat AirAsia QZ8501 diduga tercecer dan terseret gelombang hingga ke Perairan Sendana, Majene, Sulawesi Barat.

Tas berisi paspor atas nama Andi Wijaya tersebut ditemukan nelayan terseret arus. Petugas Polres Majene yang mengetahui itu langsung mengamankan barang temuan tersebut di Kantor Polres Majene. Selanjutnya, barang tersebut akan dikirim ke Polda Sulselbar untuk dikoordinasikan dengan Posko Induk AirAsia di Surabaya.

Dalam tas itu ditemukan pasport atas nama Andri Wijaya Poo yang lahir 30 maret 1977 dengan nomor pasport A.1065397. Juga ditemukan satu unit telepon genggam (HP) Samsung Note 3 warna putih. Kemudian satu unit handphone Samsung warna putih lainnya, satu unit Blackberry Bold 9780 Onix warna hitam, satu jam tangan merk Alexander Cristy, satu pencuci tangan merk detol serta alat tulis lainnya.

Sehari kemudian atau tepatnya 28 Januari 2015, kembali ditemukan jenazah tanpa kepala yang diduga penumpang AirAsia QZ8501 setelah sejumlah identitas ditemukan melekat pada tubuhnya.

Korban ditemukan Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WITA. Ketika ditemukan, posisi mayat dalam keadaan telungkup tanpa kepala dan lengan. Bukan cuma itu korban memakai sepatu warna hitam cokelat, dimana salah satu kakinya juga sudah tidak utuh.

Untuk kaki sebelah kanan, telapak kaki kanan hilang dan memakai celana panjang warna hitam. Pada tubuh korban ditemukan dompet berisi kartu identitas atas nama Saiful Rakmat, warga Kalijati, kelahiran 11 September 1976.

Korban juga diketahui beralamat di Jalan Surya Nomor 524, RT 005 / RW 009,Kelurahan Halim Perdana Kusumah, Kecamatan Makassar, Jakarta. Sebelumnya, pesawat AirAsia QZ 8501 dinyatakan hilang kontak usai tinggal landas dari bandara Internsional Juanda Surabaya menuju ke Singapura pada Ahad (28/12).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement