REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Kota Makassar sedang menjajaki kerja sama dengan Pemerintah India di bidang pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia pada kedua negara tersebut.
"Selama beberapa tahun terakhir ini, India memang sangat maju dalam dunia pendidikan dan kita inginkan peningkatan SDM juga terjadi pada warga kita. Makanya dijajaki kerja sama ini," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto melalui surelnya (surat elektronik) dari Bali, Rabu (29/1).
Dia mengatakan, penjajakan kerja sama dengan Pemerintah India merupakan tingkat lanjut dari pembicaraan awal dengan Duta Besar Gurjit Singh beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan Ulang Tahun ke-66 Pemerintah India yang dilaksanakan di Bali itu menjadi ajang penjajakan kerja sama setelah Duta Besar Gurjit Singh mengundangnya secara khusus.
"Kebetulan, Duta Besar India pernah melakukan kontak beberapa kali dengan kami terkait minatnya untuk melakukan kerjasama dalam bidang pendidikan. Nah, di momentum ulang tahun kemerdekaan India kali ini dimanfaatkan untuk mengundang kami hadir, sekaligus membicarakan beberapa hal yang bisa dikerjasamakan, khususnya di bidang pendidikan," katanya.
Dalam kontak sebelumnya, Danny bersama Dubes India untuk Indonesia, Gurjit Singh sudah menyinggung beberapa jenis yang kemungkinan berpeluang untuk dikerjasamakan.
"Ada beberapa hal, di antaranya masalah pendidikan mengenai IT (Teknologi Industri), pendidikan apresiasi budaya dan pendidikan lain yang bisa menguntungkan kedua belah pihak. Ini juga untuk membangun silaturrahmi dengan beberapa perwakilan negara yang hadir di acara ini," ujarnya.
Danny, sapaan akrab wali kota juga menilai hadirnya secara langsung di perayaan hari Kemerdekaan India merupakan ajang untuk membangun lobi serta koneksitas antarkota.
"Di sini banyak duta besar dari negara-negara sahabat yang hadir dan mudah-mudahan banyak koneksi baru yang terjalin. Ada banyak yang bisa kita jajaki dengan mereka," sebutnya.
Dalam lawatan wali kota ini, tidak terlihat ada Pimpinan SKPD di lingkup Pemkot Makassar yang ikut mendampinginya dan hanya membawa beberapa orang stafnya saja.
"Ini juga untuk efisiensi. Untuk apa mengikutkan banyak - banyak pejabat jika manfaatnya kurang, malah yang muncul pemborosan. Apalagi ini saya berangkat atas undangan dari Pemerintah India, jadi praktis biaya mereka yang tanggung," ujar Danny.