REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) disertai dengan tindakan kekerasan membuat masyarakat Kota Bekasi resah. Polres Kota Bekasi pun membuat operasi khusus sebagai upaya memberikan rasa nyaman kepada masyarakat.
Kepala Polres Kota Bekasi, Rudi Setiawan mengatakan, sudah ada kordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk merespon maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor. Setiap pagi dan malam kepolisian Kota Bekasi melakukan operasi cipta kondisi dengan cara razia di tempat-tempat yang rawan.
"Kami sudah mengamankan 130 orang dan menahan 51 orang karena melakukan tindakan kejahatan," ujar Rudi kepada Republika, Rabu (28/1).
Rudi menambahkan, kepolisian juga sedang melakukan operasi Bina Kusuma dengan cara membuat patroli skala besar. Menurut Rudi, di beberapa titik yang pernah tejadi pembegalan dan curanmor menjadi titik prioritas operasi. Operasi tersebut telah dilakukan sejak Senin, 19 Januari 2015. Rencananya akan dilakukan sampai akhir Febuari.
Humas Polres Kota Bekasi, Siswo menjelaskan, tekait pembegalan dan curanmor yang terjadi diwilayah Jabodetabek belum dapat disimpulkan mereka semua satu kelompok. Hanya saja kebetulan pelakunya kebanyakan berasal dari Lampung, Sumatera. "Kebetulan semua tersangka berasal dari lampung," ujar Siswo.
Siswo mengaku, bersama delapan Polsek yang ada di Kota Bekasi Serentak melakukan patroli dengan skala besar sebagai upaya memberikan rasa aman terhadap masyarakat.
Sebelumnya, peristiwa curanmor dialami oleh Desi Hartati (21), warga Kranggan Pemai, Bekasi. Ia mengaku sangat trauma saat motor Beat warna putih berplat nomor B 3876 KEO miliknya menjadi korban curanmor. Selasa, pukul 19.00 WIB Desi sedang di klinik gigi dekat Citra Green Cibubur. Kemudian ia mendengar suara tembakan beberapa kali. "Saya pikir itu suara petasan, ternyata suara baku tembak antara Polisi dan pelaku curanmor," kata Desi.
Setelah diperiksa, ternyata motornya hendak menjadi korban pencurian. Menurut Desi, memang sudah terjadi tiga kali kasus pencurian motor di daerah tersebut. Untung saja pada malam tersebut, pihak kepolisian berhasil melumpuhkan para pelaku curanmor yang hedak mencuri motor milik Desi.
Keresahan juga dialami oleh Herman (16), warga Pondok Ungu Permai, Bekasi. Ia mengaku sangat resah dengan banyaknya kasus curanmor. Ia juga khawatir jika bebepergian setelah pukul 12 malam lewat. Ia berharap pihak kepolisian lebih intens lagi dalam mengamankan Kota Bekasi.
Siswo mengatakan, pihak kepolisian Kota Bekasi telah mengerahkan 80 personel. Personel tersebut ada yang berseragam dan ada pula yang tidak berseragam. Siswo mengaku, beberapa pelaku curanmor di Kota Bekasi telah dilumpuhkan. Termasuk 51 orang yang telah ditangkap, banyak diantaranya melakukan tindak pidana curanmor.
"Upaya kepolisian untuk membuat rasa aman kepada masayarakat yaitu dengan cara menindak tegas pelaku," ujar Siswo.