Rabu 28 Jan 2015 19:46 WIB

Polisi Selidiki Kemungkinan Hubungan Sejenis Pelaku Tabrak Maut Pondok Indah

Rep: C01/ Red: Winda Destiana Putri
Anggota kepolisian laka lantas Polri bersama anggota kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan melakukan olah TKP kasus tabrakan outlander yang menewaskan 4 orang di Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (22/1).(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/ Wihdan
Anggota kepolisian laka lantas Polri bersama anggota kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan melakukan olah TKP kasus tabrakan outlander yang menewaskan 4 orang di Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (22/1).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kemungkinan yang sedang diselidiki polisi terkait sumber perselisihan antara tersangka kasus kecelakaan maut Pondok Indah Christopher Daniel Sjarief (23) dan rekannya yang berinisial MAR ialah adanya indikasi hubungan sejenis.

Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Metro Jaya menyatakan belum melakukan pemeriksaan mendalam terkait kejiwaan Christopher tetapi sudah mengecek secara fisik.

"Sudah memeriksa anus, hasilnya bagus. Masih baik," terang Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Musyafak, Rabu (28/1).

Musyafak menyatakan saat melakukan pemeriksaan fisik, bidang Dokkes juga sudah mengarahkan pemeriksaan terkait adanya indikasi hubungan sejenis. Karena itu pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap organ tersebut dan ternyata tidak ditemukan adanya indikasi secara fisik.

Akan tetapi, Musyafak menyatakan pihaknya belum melakukan pemeriksaan lebih mendalam lagi terkait indikasi tersebut dari segi psikologis maupun psikiatris. Pasalnya, pada 23 Januari lalu, Christopher menjalani tes psikotes sejak pagi hingga sore. Sehingga ketika Christopher diserahkan ke bidang Dokkes pada malam hari, kondisinya sudah sangat lelah. Ini membuat pihak Musyafak tidak dapat menjalani pemeriksaan mendalam dan hanya melakukan pemeriksaan melalui wawancara.

"Nanti akan didalami kembali," lanjut Musyafak.

Dalam wawancara berbeda yang dilakukan oleh Polres Jakarta Selatan, pihak penyidik juga sempat melakukan wawancara dari hati ke hati dengan rekan Christopher, MAR. Tim penyidik menanyakan alasan kenapa MAR meninggalkan Christopher di mobilnya.

"Habisnya dia nyebelin, Om," ujar Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan AKBP Hando Wibowo menirukan jawaban MAR Rabu (28/1).

Dari jawaban yang diberikan Ali inilah kemudian Hando meminta penyidik kecelakaan lalu lintas (lakalantas) untuk memanggil sejumlah ahli kejiwaan, salah satunya Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono. Ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui motif dibalik kecelakaan lalu lintas tersebut.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement