REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya melecut anak-anak muda di Kota Pahlawan lebih aktif berkiprah dalam industri kreatif. Dengan menggeluti industri kreatif, generasi muda tidak perlu khawatir tak mendapat pekerjaan, karena bisa menciptakan sendiri. Terlebih, industri kreatif akan jauh lebih kuat bertahan dalam arena persaingan ekonomi bebas dengan negara-negara lain, terutama ASEAN.
Hal tersebut ditegaskan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika membuka ajang bertema indutri kreatif untuk pelajar SMA/SMK se-Surabaya di komplek balai kota, Rabu (28/1). Lebih dari 500 pelajar menghadiri kegiatan tersebut.
“Kami ingin memberikan wawasan kepada anak-anak ini tentang industri kreatif agar mereka nantinya bisa bergerak sendiri tanpa harus mencari kerja. Karena mereka bisa menciptakan pekerjaan sendiri melalui teknologi yang ada saat ini. Awalnya mungkin bingung tapi kita akan arahkan,” ujar Wali Kota Risma.
Menurut Risma, dorongan kepada anak-anak muda untuk terjun dalam industri kreatif sebenarnya sudah dilakukan Pemkot Surabaya sejak 2014 lalu. Apalagi, sambung dia, di Surabaya sudah berdiri SMK-SMK dengan fokus pengembangan berbagai bidang industri kreatif.
“Jadi ini bukan hal sulit untuk memulainya karena sudah ada basisnya. Tinggal bagaimana anak-anak ini dibuka wawasan dan didorong kreatif menciptakan sesuatu,” ujar Risma.
Risma menjelaskan, ciri khas pelaku industri kreatif adalah kemauan untuk terus berkreasi dan terus belajar. Selain itu, pelaku industri kreatif harus mau saling berinteraksi, karena tanpa itu tidak mungkin industri akan bergerak. Menurut Risma, pelaku industri kreatif juga harus mampu berjejaring untuk semakin mengembangkan usahanya.