Rabu 28 Jan 2015 16:45 WIB

Polda Metro: Soal LSD, Itu Berasal dari Pengakuan Christopher

Rep: C01/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Polisi melakukan olah TKP kecelakaan maut di Jalan Arteri Pondok Indah, Rabu (21/1).   (Republika/Adysha Ramadani)
Foto: Republika/Adysha Ramadani
Polisi melakukan olah TKP kecelakaan maut di Jalan Arteri Pondok Indah, Rabu (21/1). (Republika/Adysha Ramadani)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Berbeda dengan pernyataan Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Selatan menyatakan hasil pemeriksaan urine dan darah tersangka kecelakaan maut Pondok Indah Christopher Daniel Sjarief (23) negatif. Terkait perbedaan ini, Polda Metro Jaya memberikan klarifikasi.

"Murni bahwasanya ini kasus kecelakaan," tegas Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Musyafak, Rabu (28/1).

Selain pemeriksaan sampel darah dan urine, pihak kepolisian juga segera melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan wawancara analisis terhadap tersangka pada Rabu (21/1). Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan pascakecelakaan ini, didapati bahwa terjadi peningkatan terhadap tekanan darah serta denyut nadi Christopher.

Dari pemeriksaan itu, didapati pula adanya kecemasan dan tidak bergairah. Ada pula pengakuan dari Christopher yang menyatakan bahwa dia mengkonsumsi LSD. Hasil-hasil pemeriksaan fisik yang didapat tersebut memang hampir mirip dengan gejala seseorang yang memakai LSD.

Akan tetapi, di satu sisi Musyafak juga menjelaskan gejala seperti peningkatan denyut nadi dan tekanan darah yang dialami Christopher bisa saja disebabkan karena dirinya ditahan dan dijadikan tersangka. Hal seperti itu, menurutnya, bisa terjadi pada siapa saja.

"Jadi kalau misalnya ada statement sebelumnya di mana hasil dari Bnn dan Puslabfor itu belum ada, dan mengarah atau diduga menggunakan LSD barangkali tidak salah karena pengakuan dari yang bersangkutan," jelas Musyafak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement