REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengungkapkan kesedihannya karena hingga saat ini Indonesia masih mengimpor beras. Hal itu berbanding terbalik dengan tanah Indonesia yang subur.
''Saya sedih, kita tetap impor beras. Semua kita impor karena alasannya tidak cukup,'' kata Puan saat melaunching program penyaluran beras miskin 2015 di desa Parung Halang, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat, Rabu (28/1).
Menurut dia, saat ini pemerintah sedang menata sistem manajemen beras di Indonesia. Akan ada klasifikasi antara sektor yang tidak mampu dipenuhi sehingga harus impor dan sektor yang tidak perlu impor.
''Sehingga mereka, pengusaha asing hanya melengkapi. Bukan meracuni pasar kita, sehingga kita tidak berdaya,'' ujarnya.
Puan meminta, kedepannya negara ini harus berdaulat secara politik dan mandiri secara ekonomi. Sebab, pemerintah tidak bisa hanya menyiapkan dengan hal-hal yang sifatnya sementara. ''Rakyat harus kita bangun. Kita berharap raskin hanya akan diteruskan 2015, pada tahun 2016 Raskin harus segera dihapuskan,'' katanya.
Penghapusan raskin tersebut, lanjut Puan, bukan berarti negara tidak hadir. Namun dirinya yakin, pada tahun depan rakyat Indonesia lebih sejahtera. ''Jangan lagi ada rakyat dikategorikan miskin dan rentan miskin. Tapi secara berjenjang akan lebih baik dari hari ini. Saya akan liat tahun depan, bener gak bisa swasembada pangan."