REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Tepat ke-100 hari kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla, puluhan massa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Serang, Banten, melakukan aksi atas ketidakpuasannya terhadap kinerja Jokowi-JK selama ini.
Dalam orasi yang dilakukan di Lampu Merah Ciceri, Serang, Banten, tersebut, mereka menyebut presiden Jokowi telah banyak membohongi rakyat Indonesia.
“Jokowi seperti pinokio yang selalu kata-katanya bohong, dan selalu mengingkari janjinya,” kata ketua KAMMI Serang, Sukanto Effendi dalam orasinya, Rabu (28/1).
Massa KAMMI juga menganggap komitmen Jokowi terhadap pemberantasan korupsi hanyalah pepesan kosong, terlebih dengan penunjukan tersangka Rekening Gendut, Budi Gunawan sebagai calon kapolri.
“Kami minta presiden Jokowi untuk turun. Jokowi hanya dijadikan boneka oleh para elit partai yang mendukungnya,” ungkapnya.
Dalam pernyataan resminya, KAMMI Banten menegaskan sikap, dan telah memberikan rapor merah untuk 100 hari kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Massa juga mendesak agar Jokowi merealisasikan janji-janji yang dilontarkan saat masa kampanye Pilpres.
Mereka juga meminta agar segera diturunkan harga BBM, TDL dan harga sembako yang masih melambung tinggi. “Meski sekarang sudah kembali menjadi 6600, dampak kenaikan BBM sudah sangat membuat rakyat berat,” kata Sukanto.
Pada aksi tersebut, massa KAMMI juga membakar ban serta melakukan aksi teatrikal dengan menggunakan salah seorang mahasiswa menggunakan foto Jokowi, yang tangannya diikat, kemudian ditarik dengan tali oleh dua mahasiswa lainnya yang masing-masing menggunakan foto Pembina PDIP, Megawati serta ketua umum Nasdem Surya Paloh.