REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Tim SAR TNI dari penyelam Denjaka TNI AL memastikan tidak ada lagi jenazah korban di badan pesawat Air Asia QZ8501. Karena itu, tim SAR TNI yang mengevakuasi badan kapal dan korban telah ditarik meninggalkan lokasi.
''Laporan dari tim penyelam Denjaka TNI AL bahwa tidak ada lagi jenazah korban di badan pesawat,'' kata Panglima Armada RI Kawasan Barat, Laksda TNI Widodo di KRI Banda Aceh yang berada di perairan Karimata, Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (27/1).
Widodo mengatakan, dari 162 jenazah baru 70 jenazah yang ditemukan. Jumlah itu merupakan hasil pencarian maksimal tim SAR gabungan. ''Kita sudah mengecek patahan bagian dari sayap ke depan sepanjang 10 meter, tidak ditemukan jenazah sama sekali. Untuk itu, seluruh tim SAR TNI pull out dari daerah operasi untuk konsolidasi,'' katanya.
Widodo mengungkapkan, penarikan pasukan tim SAR TNI ini berdasarkan perintah Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Moeldoko memerintahkan tim SAR untuk menghentikan pengangkatan sekaligus diperintahkan untuk konsolidasi. "Kami siap kalau ada perintah tim SAR TNI untuk kembali membantu pengangkatan badan pesawat."
Atas perintah tersebut, lanjut Widodo, seluruh armada kapal TNI meninggalkan titik lokasi terbaringnya pesawat Air Asia QZ8501 yang berada di kedalaman 30 meter di perairan Selat Karimata, Kalteng. KRI Banda Aceh juga sudah meningalkan lokasi menuju Jakarta. KRI Yos Sudarso menuju ke Semarang, kapal KM Pacitan dan kapal Crest Onyx milik SKK Migas juga ditarik kembali ke Pelabuhan Panglima Utar Kumai.