Selasa 27 Jan 2015 04:55 WIB

BBM Turun, Harga Sembako Belum Turun

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Karta Raharja Ucu
Pasar Sembako
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pasar Sembako

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Meski harga bahan bakar minyak sudah turun dua kali dalam bulan ini, ternyata belum diikuti harga beberapa bahan pokok rumah tangga di kota Bandar Lampung, Senin (26/1). Harga komoditas beras, telur ayam, terigu, dan sagu masih bertahan tinggi.

Sejumlah pedagang sembako di dua pasar tradisional yang terkenal di kota ini; Pasar Pasir Gintung dan Pasar SMEP, masih bertahan menjual beras berbagai merek dengan harga di atas normal. Kenaikan harga beras dari biasa sebelum kenaikan BBM berkisar lima sampai 10 persen.

Beras kualitas premium/super dijual dari harga Rp 13.600 per kg, beras kualitas medium/sedang naik dari Rp 12.500, sedangkan beras kualitas biasa, naik dari 8.300 menjadi Rp 9.500 per kg. Kenaikan harga beras, menurut Ardhi, pemilik toko sembako di pasar ini, karena petani memasuki musim tanam, sedangkan stok gabah berkurang.

"Beras naik biasa, karena stok gabah berkurang. Sekarang musim tanam," katanya. Selain itu, kata dia, harga telur ayam dan terigu ikut bertahan naik belum juga turun. Telur ayam dijual dari harga Rp 18 ribu sebelum kenaikan BBM pada November tahun lalu, sekarang dijual Rp 23 ribu per kg.

Kenaikan harga telur karena dipicu naiknya ongkos angkutan dari peternak ke agen. Selain itu, permintaan telur ayam dari berbagai kota di Sumatra dan Jawa juga meningkat pada awal 2015.

Wakil Gubernur Lampung, Bachtiar Basrie, berjanji akan melakukan inspeksi mendadak bersama Dinas Koperindag Lampung, terkait belum turunnya harga bahan pokok di pasar. "Kami ingin tahu penyebab harga sembako belum turun, padahal harga BBM sudah dua kali turun," katanya.

Ia mengatakan tingginya harga bahan pokok sangat berpengaruh dengan kondisi ekonomi masyarakat. Untuk itu, ia akan menggelar sidak ke pasar-pasar, agar harga berangsur dapat normal kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement