REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Demokrat di DPR RI diminta untuk menahan diri menyikapi perseturuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melawan Polri. Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar kadernya di parlemen menghormati cara pencarian solusi Presiden Joko Widodo atas konflik tersebut.
Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengatakan, selama ini partainya belum merasa perlu mengambil sikap politik atas kisruh tersebut.
"Amanah bapak (SBY) kepada saya, 'Ruhut, agar semua (kader) nggak perlu berkomentar'," kata Ruhut, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (26/1).
Pesan tersebut dinilai anggota Komisi III tersebut adalah cara dewasa SBY agar tak semakin keruh suasana. Namun, pesan SBY kepadanya juga berlanjut, agar fraksi bintang Mercy itu mengawasi peluang intervensi hukum dalam pertikaian antara Polri dan KPK itu.
Sepekan ini, KPK dan Polri kembali masuk dalam gelanggang pertikaian sengit. Dua lembaga negara itu dinilai saling meng-kriminalkan para petingginya. Pertikaian tersebut dimulai ke-tika lembaga antirasuah itu menetapkan calon Kapolri pilihan presiden, Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka kasus rekening tak wajar.
Penetapan tersangka tersebut berimbas kepada penundaan jenderal bintang tiga itu untuk segera dilantik. Pasacapenun-daan tersebut, kepolisian membalas dengan menangkap dan menetapkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka atas tuduhan pengaturan saksi palsu.