Senin 26 Jan 2015 13:41 WIB

Skenario Basarnas Mengangkat Badan Pesawat Air Asia

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ilham
Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Tim SAR gabung tengah mengupayakan pengangkatan badan utama (main body) pesawat Air Asia QZ8501 dari dasar kedalaman 30 meter di parairan Selat Karimata, dekat Laut Jawa. Diperkirakan badan pesawat itu masih terdapat banyak jenazah korban.

"Nantinya jenazah-jenazah tersebut akan dibawa dengan kapal KN Pacitan langsung ke Kumai," kata Direktur Operasional Basarnas, Marsekal Pertama SB Supriyadi di Pangkalan Bun, Kalteng, Senin (26/1).

Menurut Supriyadi, rencananya proses pengangkatan badan pesawat Air Asia QZ 8501 yang sudah rapuh setengah bagian pesawat akan diangkut dengan kapal SKK Migas Crest Onyc ke Pelabuhan Utar, Kumai. Mereka sudah mengidentifikasi badan pesawat yang tersisa 10x5x3 meter dengan berat tak kurang dari 10 ton. Pesawat jatuh menghujam ke dasar Laut Jawa.

Hingga hari ke-29 masa pencarian jenazah korban, tim SAR gabungan sudah menemukan dan mengevakuasi 70 jenazah korban. Seluruh temuan jenazah sudah diterbangkan dengan pesawat dari Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng ke Lanud Juanda, Surabaya, Jawa Timur, untuk keperluan proses identifikasi.

Kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501 mengangkut 162 orng yang terdiri dari 155 penumpang dan tujuh kru saat dinyatakan hilang kontak di atas perairan Selat Karimata pada Ahad 28 Desember 2014 lalu, setelah delapan menit lepas landas dari Surabaya menuju Singapura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement