Senin 26 Jan 2015 08:39 WIB

Bali Minimalkan Angka Putus Sekolah

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Damanhuri Zuhri
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintahan Provinsi Bali terus memaksimalkan upaya peningkatan mutu pendidikan agar sesuai harapan masyarakat.

Salah satunya dengan meminimalkan angka putus sekolah dan kurangnya akses pendidikan di sejumlah kawasan terpencil, seperti Kabupaten Bangli dan Buleleng.

"Program sekolah satu atap yang lokasinya dekat dengan daerah misalnya, bisa mengurangi tantangan putus sekolah di daerah terpencil tersebut," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Olah Raga Bali, Komang Mertadana akhir pekan lalu.

Pada Tahun Pelajaran 2013-2014, jumlah siswa putus sekolah di Bali meningkat hingga 1.198 orang dari 1.186 orang pada Tahun Pelajaran 2012-2013. Pemprov Bali juga mengembangkan sekolah terbuka dan sistem asrama.

Khusus pendidikan anak usia dini (PAUD), Bali telah mengembangkan PAUD berbasis banjar yang dinilai Mertadana sudah berjalan cukup efektif.

Salah seorang warga Denpasar, Komang Wiyasa mengatakan pendidikan pada masa ini menjadi tonggak penting bagi perkembangan anak di usia selanjutnya. Dia pun mendukung pemprov yang mewajibkan setiap desa (banjar) membentuk PAUD.

"Anak usia dini sudah mendapatkan akses pendidikan yang mereka butuhkan," kata Wiyasa. Selain itu, menurut Wiyasa, peningkatan kualifikasi tenaga pendidik juga dibutuhkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement