Ahad 25 Jan 2015 19:28 WIB

Menhub Diharapkan Bersikap Tepat Perbaiki Penerbangan

 Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memberikan keterangan pers terkait audit administrasi rute penerbangan di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (9/1).  (Republika/Agung Supriyanto)
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memberikan keterangan pers terkait audit administrasi rute penerbangan di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (9/1). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana menilai target Jonan terlalu ambisius dan tidak masuk diakal terkait kebijakan penerbangan nasional. "Saya harap Jonan (Menhub) ambil langkah-langkah dengan pengetahuan yang memadai," ujar Yudi dalam diskusi bertema 'Bukan Cari Kambing Hitam Selamatkan Penerbangan Nasional' di Warung Ekomando, Jakarta Selatan, Ahad (25/1).‬

Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan menargetkan bakal menaikkan standar kategori 2 menjadi kategori 1 pada bulan Mei 2015 mendatang. Hal itu disebut Jonan sesuai dengan standar Federation Aviation Administration.

Yudi menyayangkan langkah Jonan tersebut yang tidak melibatkan International Civil Aviation Organization (ICAO). "Saya kritisi tidak sebut ICAO. Padahal kan yang assesment ICAO, dimana kita kena hukuman. Jadi kalau beliau lakukan perubahan harus dalam kerangka navigasi," ujar Yudi.

Untuk jangka dekat, lanjut Yudi, pihaknya juga bakal membentuk Pantja Komisi V guna membahas perbaikan dunia penerbangan dalam negeri. "Pertama uang dirapihkan regulator karena dari regulator yang baik akan berdampak kepada para pemain bisnis dunia penerbangan yang baik," tuturnya.

Selain itu, Yudi juga berharap adanya penataan terkait perencanaan, persiapan sumber daya manusia (SDM). "Lalu persiapan kelembagaan. Kelembagaan itu sangat terkait dengan sisi keuangan. Keuangan ada di Kemenkeu (Kementerian keuangan) tidak dari diri sendiri," jelas Yudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement