REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Kementerian Perhubungan mengerahkan dua kapal yang dikelola PT Pelni untuk mencegah terjadinya kelangkaan sembako di Kabupaten Natuna dan Kepulauan Anambas, kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Muramis di Tanjungpinang, Sabtu (24/1).
"Berdasarkan permintaan Gubernur Kepri HM Sani, Kemenhub akan mengerahkan KM Bukit Raya dan KM Lawit untuk membawa penumpang dari Pelabuhan Kijang, Kabupaten Bintan menuju Natuna dan Anambas," tambahnya.
Menurut dia, KM Bukit Raya mulai beroperasi dengan menggunakan rute baru dari Bintan menuju Natuna, Anambas dan Pontianak pada Minggu (25/1). Kapal itu akan membawa penumpang dan barang kebutuhan masyarakat.
Biasanya, sebelum kebijakan itu diberlakukan Kemenhub, rute pelayaran KM Bukit Raya tidak hanya di Kepri, melainkan sampai ke Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya. Namun mulai Minggu (25/1), kapal tersebut fokus mengangkut penumpang dari Bintan menuju Natuna, Anambas dan Pontianak.
"Mobilitas kapal ini akan lebih tinggi dalam melayani kebutuhan masyarakat Bintan, Natuna dan Anambas. Itu dilakukan lantaran barang kebutuhan pokok masyarakat Natuna dan Anambas didistribusikan dari Tanjungpinang dan Bintan," katanya.
Sementara KM Lawit mulai beroperasi pada 10 Februari 2015. Kapal itu juga membawa penumpang dan barang kebutuhan masyarakat dengan rute pelayaran yang sama seperti KM Bukit Raya.
"Pemerintah sengaja mengerahkan armada kapal lebih banyak untuk sementara waktu agar tidak terjadi kelangkaan sembako di Natuna dan Anambas," ujarnya.
Muramis mengatakan rute pelayaran kedua kapal itu kembali normal setelah operator untuk empat kapal perintis yang membawa penumpang dan barang dari Tanjungpinang menuju Anambas dan Natuna dilelang. Jadwal pelelangan kapal tersebut berakhir pada 25 Februari 2015.
"Kemungkinan, paling cepat keempat kapal perintis itu mulai beroperasi akhir Februari 2015," katanya.