REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta memantau pasar tradisional guna menstabilkan harga sembako. Pemantauan yang dipimpin Wali kota Yogyakarta Haryadi Suyuti Haryadi itu mengunjungi para pedagang bahan pokok di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (23/1).
Pemkot Yogyakarta bahkan akan mensurati para distributor bahan pokok di Yogyakarta. "Kami tidak bisa melakukan intervensi terhadap harga bahan kebutuhan pokok, kita hanya bisa menghimbau pada distributor untuk melakukan rasionalisasi harga," ujarnya.
Menurut Haryadi, penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) harusnya berdampak pada harga kebutuhan pokok. Namun pada pantauan di pasar kali ini, harga kebutuhan pokok masih tinggi belum ada penurunan.
Terkait himbauan rasionalisasi harga ini, Pemkot Yogyakarta akan melayangkan surat ke distributor bahan pokok di Kota Yogyakarta. "Kita akan segera layangkan surat himbauan untuk rasionalisasi harga ini karena harga BBM sudah turun," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta.
Menurutnya, jumlah distributor di Kota Yogyakarta hanya mencapai 10-15 orang saja. Karenanya proses surat himbauan ini akan lebih cepat dan mudah.
"Distributor itu berperan penting dalam penentuan harga di pasar. Karenanya rasionalisasi di distributor jelas berpengaruh besar," katanya.
Sementara itu pada pantauan harga di pasar, harga kebutuhan pokok masih stabil tinggi. Harga telor ayam masih Rp 22 ribu per kilogram, harga daging ayam masih Rp 32 ribu per kilogram dan harga beras masih stabil antara Rp 8.600 sampai Rp 10 ribu per kilogramnya.