Jumat 23 Jan 2015 14:11 WIB

Riau Renovasi 100 Masjid dan Pondok Pesantren

Pekerja sedang menyelesaikan renovasi Masjid (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang menyelesaikan renovasi Masjid (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEMBILAHAN -- Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, untuk Tahun ini mengalokasikan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat lebih dari Rp17 miliar untuk merenovasi rumah ibadah.

"Untuk tahun ini ada sekitar 100 rumah ibadah yang nantinya akan kita renovasi," kata Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kabupaten Inhil H . Arifin, di Tembilahan, Jumat (23/1). Dia mengungkapkan bahwa rumah ibadah yang akan direnovasi tersebut adalah Masjid, Musholla, Surau, Pondok Pesantren, Taman Pengajian, dan MDA yang berada di lingkungan pemerintah Kabupaten Inhil..

Dia menyampaikan bahwa nantinya jumlah bantuan yang akan diterima untuk renovasi setiap rumah ibadah tersebut tidak akan sama antara tempat ibadah satu dengan tempat ibadah yang lain. "Untuk masjid Al-Huda kita alokasikan dana sekitar Rp1 miliar, Masjid Pancasila Rp670 juta, dan selebihnya berada pada kisaran kurang dari Rp200 juta," jelas dia.

Dia mengatakan bahwa tujuan dari renovasi rumah ibadah ini adalah agar seluruh masyarakat di lingkungan Kabupaten Inhil akan merasa lebih nyaman dalam melakukan ibadah. Dia berharap dengan adanya bantuan dana untuk renovasi rumah ibadah ini, pihak-pihak terkait dapat segera bekerja dan bertanggung jawab penuh terhadap program ini.

"Jangan sampai kita mengecewakan masyarakat yang sudah memberikan kita kepercayaan," ujarnya.

Selain itu untuk bantuan sosial lainnya, khususnya mengenai bantuan beasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa Inhil yang kurang mampu, dia mengakui hingga saat ini belum ada kepastian apakah bantuan tersebut dapat diberikan atau tidak.

"Namun meski demikian, pengajuan proposal yang masuk, akan diverifikasi di bulan Februari hingga Maret mendatang," ucapnya.

Dia mengatakan ada sekitar 1500 proposal yang diterima, dan proposal-proposal tersebut harus dip roses terlebih dahulu sebelum dianggarkan. "Jika tidak bisa tahun ini, mungkin akan di tahun 2016," terangnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement