REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak meminta Komisi Pemberantasan Korupsi tak terpengaruh dengan serangan PDI Perjuangan. Serangan itu tak boleh menghambat proses pengusutan kasus rekening gendut yang melilit calon Kapolri Komjen Budi Gunawan.
"KPK tidak perlu terpengaruh oleh manuver politik yang dilakukan pihak-pihak yang 'tidak nyaman' dengan penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka," kata Dahnil kepada ROL, Jumat (23/1).
Kisruh yang terjadi antara PDIP dan Ketua KPK Abraham Samad mencuat setelah Pelaksana Tugas Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto membeberkan pertemuan Samad dengan sejumlah petinggi PDIP. Hal itu dinilai upaya PDIP untuk melemahkan Abraham sebagai Ketua KPK.
Menurut Dahnil, isu yang menyerang integritas personal pimpinan KPK adalah konsekuensi logis dan pasti dihadapi aparatur hukum antikorupsi. Apalagi, dalam setiap penetapan tersangka pasti menyebabkan pihak lain yang memiliki kekuatan politik kuat merasa sangat terganggu.
"Jadi, menurut saya KPK harus tetap go on. KPK harus tetap fokus pada penanganan hukum terhadap kasus Budi Gunawan, tak perlu sibuk menanggapi semua manuver politik mereka yang sekarang merasa dirugikan," aktivis antikorupsi itu.
Dia menambahkan, rakyat Indonesia dapat memberi penilaian mana yang baik dan mana yang tidak. Karenanya, rakyat akan mendukung usaha pemberantasan korupsi di negeri ini, termasuk penanganan kasus-kasus yang sedang diusut oleh KPK. "Saya kira, publik mengetahui persis siapa yang good guys (orang-orang baik) dan siapa yang bad guys," imbuhnya.
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto menyebut Abraham telah menggelar pertemuan dengan para petinggi partainya sebanyak enam kali. Dua di antara pertemuan tersebut, kata dia, berlangsung di Apartemen The Capital Residence dan SCBD, Jakarta Selatan. Pertemuan itu berkaitan dengan wacana Samad sebagai cawapres pendamping Jokowi pada Pilpres 2014 lalu.
Hasto sendiri menolak dikatakan pengungkapan itu bertujuan untuk melawan atau melemahkan KPK. "Saya tegaskan, kami tidak berhadapan dengan institusi. Tapi kami justru ingin menyelamatkan roh semangat KPK yang disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu," kata Hasto.